Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Siswa SMK

18 Bulan Pembunuhan Noven Siswi SMK di Bogor, Polisi Belum Ungkap Padahal Wajah Jelas di CCTV

Kasus ini berawal saat korban hendak menuju ke kosannya setelah pulang dari sekolahnya di SMK Baranangsiang, Kota Bogor.

Editor: Aldi Ponge
Tribunbogor/Mata Najwa
Jenazah korban pembunuhan, Andriana Yubelia Noven (18) iswi SMK di Bogor dan terduga pembunuh terekam CCTV 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kematian  Andriana Yubelia Noven (18) siswi SMK di Bogor hingga kini masih misteri.

Pembunuhan tersebut sudah 18 bulan sejak tragedi pembunuhan itu terjadi pada 8 januari 2019 lalu.

Padahal wajah terduga pelaku terekam jelas di CCTV. Polisi hingga kini belum bisa mengungkap tersangkanya.

Polisi diduga mendapat rekaman CCTV vers blur. Polisi dikabarkan meminta bantuan FBI.

Kabar Gembira, Kemendikbud Izinkan 100% Dana BOS Dipakai Beli Kuota Internet untuk Belajar Daring

PKS Tak Mendukung Anak Jokowi di Pilkada Solo, Anggota DPRDnya Nekat Pakai Baju Relawan Gibran

Kasus ini berawal saat korban hendak menuju ke kosannya setelah pulang dari sekolahnya di SMK Baranangsiang, Kota Bogor.

Rupanya, korban diduga sudah ditunggu oleh sosok pria misterius saat melintas disebuah gang di sekitar Jalan Riau, Baranangsiang, Kota Bogor ketika hendak pulang ke kos-kosannya.

Siswi kelas XII SMK Baranangsiang tersebut tewas dengan luka tusukan di tubuhnya.

Bahkan, senjata tajam jenis badik masih menancap ditubuh Noven saat korban ditemukan oleh warga sekitar lokasi kejadian.

Diduga, pelaku membawa 2 buah badik saat hendak membunuh Noven.

Saat melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara), polisi juga menemukan badik maut tersebut yang masih tersarung di lokasi kejadian.

Senjata badik itu kemudian diamankan polisi untuk menjadi barang bukti demi mengungkap kasus kematian gadis muda tersebut.

Badik yang ditemukan di TKP itu kemudian dimasukan ke dalam plastik untuk dilakukan penyelidikan oleh petugas.

"Iya ini di temukan di lokasi," ujar seorang petugas polisi mengenakan kemeja putih dilokasi kejadian.

Namun, hingga saat ini sosok pemilik badik maut yang tersebut belum juga diketahui.

Padahal, sosok pelaku terekam CCTV warga yang mengarah ke lokasi kejadian.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser menjelaskan, barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian sudah diamankan. sebilah senjata badik maut yang saat itu ditemukan dilokasi kejadian.

"Barang bukti ada 22 item yang diamankan dan saksi 34 orang. Ini akan kami gali ulang kembali dan disandingkan dengan bukti analisa IT yang kita tunggu," kata Kombes Pol Hendri Fiuser seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Najwa Shihab berjudul Eksklusif CCTV Merekam Terang Benderang Pelaku Pembunuhan Noven (Part 4) | Mata Najwa.

Berhasil Ditangkap, Djoko Tjandra Diminta Buka-bukaan Ungkap Siapa yang Membantunya Sejak Jadi Buron

KABAR TERBARU Pembunuhan Noven Siswi SMK Bogor pada Januari 2019, Polisi Minta Bantuan FBI

Dia mengatakan, pihaknya juga masih mendalami rekaman CCTV di lokasi kejadian untuk mengungkap kasus tersebut.

"Pembunuhan, dalam rekaman CCTV jelas, walaupun CCTV ini sudah kita upayakan sedemikain rupa sampai kita minta bantuan ke suatu negara tapi tetap karena megapixelnya kecil pada saat dibuka malah blur tidak jelas, tentu ini menjadi kesulitan sendiri, sementara bukti-bukti IT yang mendukung keterkaitan orang dengan teman-teman maupaun orang yang sedang kita cari belum terlihat," kata Kombes Pol Hendri Fiuser.

Pihaknya juga mengatakan, sejauh ini sudah memeriksa sejumlah saksi termasuk teman korban.

"Sampai saat ini kita masih melakukan penyelidikan, sudah 34 saksi yang kita periksa. Jadi upaya masih dilakukan penyidik, tidak ada istilah perkara ini berhenti," katanya

Dalam wawancara dengan Tim Mata Najwa, sempat ditanyakan terkait pihak keluarga noven sempat mengatakan ada oknum kepolisian yang mengeluhkan soal biaya penyelidikan ke keluarga.

Kombes Pol Henri Fiuser pun lansung membantah kerkait dugaan ada oknum anggota yang meminta dana kepada keluarga.

Menurutnya, sejauah ini tim penyidik menggunakan anggaran yang diberikan negara untuk melakukan penyelidikan dalam kasus tersebut.

"Sampai saat ini kita masih menggunakan anggraan yang diberikan negara untuk melakukan penyelidikan ke jawa timur ke mana-mana, kita tidak pernah minta ke siap-siapa," katanya.

Menurutnya, jika memang ada dugaa terkait adanya oknum yang memina uang kepada keluarga harus dibuktikan siapa orangnya.

"Kalau pun ada masuk seperti itu, harus dibuktikan siap oknum yang melakukan seperti itu. Bisa ajah menelepon kepada keluarga seakan-akan mengeluhkan. Menurut saya itu engga bener," tegasnya.

Wajah Pelaku Terlihat Jelas

Mata Najwa mendapat CCTV dengan kualitas gambar yang lebih baik dalam kasus penusukan siswi SMK di Bogor, Andriana Yubelia Noven Cahya Rejeki (18).

Kriminolog UI menduga selama ini Polisi justru mendapat CCTV dengan kualitas buruk.

Pasalnya sejak Januari 2019 pengungkapan kasus penusukan siswi SMK Bogor Noven terkendala CCTV.

Bahkan Polisi sampai meminta bantuan FBI untuk memperjelas kualitas gambar CCTV kasus Noven.

Rupanya Mata Najwa mendapat CCTV dengan kualitas gambar yang lebih baik.

Dalam rekaman CCTV yang ditayangkan Mata Najwa, wajah terduga pelaku penusukan siswi SMK Noven terlihat jelas.

Malahan Pengacara Saksi kunci Kasus Andriana Noven, Gregorius B. Djako mengakui kualitas CCTV di Mata Najwa yang terjelas dibanding di Polisi.

"Saya juga gak tau dimana dapatnya, tapi ini CCTV yang paling jelas yang pernah saya lihat, tidak sejelas ini (di polisi)," kata Gregorius B. Djako.

Gregorius B. Djako juga mengatakan wajah terduga pelaku penusukan Noven bisa dikenali di rekaman CCTV yang ditayangkan Mata Najwa.

"Saya kira sangat bisa untuk dikenali, Saya kira harusnya dengan gambar sebelah kiri (jelas) bisa untuk mengetahui pelakuanya , sayaa gak kenal tapi sangat jelas dari sini," kata Gregorius B. Djako.

Sementara itu Kriminolog UI sekaligus Komisioner Ombudsman RI Adrianus Meliala mengatakan CCTV dalam kasus penusukan siswi SMK Noven sangat penting.

"Berpikir secara pidana melihat satu kaitan kuat dan tak terbantahkan perihal siapa mengakbiatkan apa dengan apa terhadap siapa, dalam hal ini korban tahu, alat yang mengakibatkan pembunuhan juga tahu, tapi si pelaku tidak diketahui, maka diharapkan melalui dua hal, CCTV dan keterangan saksi. 

kelihatannya keterangan tidak ada yang langsung mengarah ke pelakunya, CCTV menjadi penting," kata Adrianus Meliala.

Adrianus Meliala menduga CCTV yang jadi patokan Polisi dan yang ditayangkan Mata Najwa sebenarnya sama.

Namun Adrianus Meliala menduga Polisi justru diberikan versi yang blur.

"Saya menduga yang blur dan jelas ada pada agle yang sama sehingga bisa diduga dihasilkan CCTV yang sma, dengan kata lain ini dugaan dari sini aja, sebetulanya yang diberikan ke polisi versi blur nya,versi jelasnya tidak diberikan ke polisi dan diperlihatkan ke mata najwa, menurut saya segara diberikan ke polisi agar menjadi buki agar polisi melakukan penyelidikan," kata Adrianus Meliala soal CCTV kasus penusukan siswi SMK Noven.

SUMBER: https://bogor.tribunnews.com/2020/07/31/misteri-badik-maut-pembunuhan-siswi-smk-di-bogor-anak-buah-kapolri-akan-kami-gali-ulang?page=all

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved