Internasional
Dituntut 7 Dakwaan Oleh Hakim, Najib Razak Dteriaki Hidup Bossku Jelang Sidang Putusan di Malaysia
Dituntut tujuh dakwaan oleh Hakim, Najib Razak diteriaki 'Hidup Bossku' oleh pendukungnya Jelang sidang putusan skandal 1MDB yang menimpanya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dituntut tujuh dakwaan oleh Hakim, Najib Razak diteriaki 'Hidup Bossku' oleh pendukungnya Jelang sidang putusan skandal 1MDB yang menimpanya.
Teriakan itu terjadi setelah Najib diputus bersalah atas tujuh dakwaan oleh Hakim Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur, Mohamad Nazlan Mohamad Ghazali.
Najib dianggap bersalah atas satu dakwaan penyalahgunaan kekuasaan, tiga dakwaan pelanggaran kepercayaan kriminal (CBT), dan tiga dakwaan pencucian uang.
Hakim menunda sidang hingga pukul 14.00 waktu setempat setelah pengacara Najib Razak, Shafee Abdullah, mengajukan agar sidang vonis ditunda hingga pekan depan.
Dalam argumennya, Shafee meminta agar Hakim Agung Nazlan menunda sidang putusan bagi kliennya hingga Senin pekan depan (3/8/2020).
Menurutnya, vonis terhadap mantan PM Malaysia berusia 67 tahun itu didasarkan kepada kasusnya, bukan karena pribadi kliennya.
Selain itu, Shafee juga menjelaskan terdapat beberapa bukti yang bisa dia ajukan. Tapi dalam klaimnya, bukti itu tidak dilaporkan.
Mendapat penjelasan seperti itu, Hakim Nazlan mengatakan dia tidak yakin sehingga memutuskan untuk menunda sidang pukul 14.00.
"Jika dalam prosesnya sidang tidak menemukan keyakinan (atas argumen yang disampaikan), maka agenda akan berlanjut pada putusan," jelas Hakim Agung Nazlan.
Seusai pembacaan kesimpulan, Najib yang berkuasa pada periode 2009 sampai 2018 itu segera dibawa ke ruang saksi yang masih terhubung dengan ruangan utama.
Karena dia sudah diputuskan bersalah, dia tidak diperbolehkan keluar. Makanan dan minuman akan disediakan, dan dia juga diizinkan shalat dalam ruangan.
Dilansir The Star Selasa (28/7/2020), para pendukung Najib merespons dengan serius kesimpulan tersebut, dan tetap menunggu jalannya sidang putusan.
"Hidup bossku." Begitulah teriakan yang digaungkan para suporter sang mantan PM Malaysia, yang berkumpul di kompleks Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur.
Penyelidikan akan skandal 1MDB dibuka kembali oleh Mahathir Mohamad setelah Najib kalah dalam pemilu Malaysia, Mei 2018 lalu.
Kasus ini dipandang sebagai ujian terhadap upaya Negeri "Jiran" dalam memberantas korupsi, setelah sorotan dialamatkan kepada PM saat ini, Muhyidin Yassin.