Berita Bolmong
Tak Ada Jembatan, Rakit Pun Jadi
Rakit menjadi satu-satunya sarana bagi Warga Desa Kosio, Kecamatan Dumoga Tengah, Kabupaten Bolmong untuk keluar desa tersebut dengan cepat.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - Rakit menjadi satu - satunya sarana bagi Warga Desa Kosio, Kecamatan Dumoga Tengah, Kabupaten Bolmong untuk keluar desa tersebut dengan cepat.
Jembatan Kosio putus setelah dihantam banjir bandang Sabtu pekan lalu.
Hingga kini, pihak balai jalan tengah berupaya memasang jembatan darurat sebagai pengganti jembatan
yang patah.
Amatan Tribun Manado, rakit tersebut terbuat dari bambu. Rakit dituntun oleh sejumlah warga dan ditarik dengan tali.
• Didatangkan WL, Olly Terpesona Lihat Keindahan Pemandangan di Perkebunan Wawo Tomohon
Tak hanya orang, sepeda motor pun dinaikkan ke atas rakit.
Jasa para tukang rakit dadakan ini dihargai 5.000 per orang.
Untuk motor dipatok Rp 20 ribu. Amri salah satu warga mengatakan, ia menggunakan rakit itu
karena hendak bekerja di Kotamobagu.
"Ada jalan lain sesungguhnya tapi terlalu jauh, lebih dekat pakai rakit ini," kata dia.
• Narapidana Ramai-ramai Hajar Polisi Saat Antar Makanan, Bibir Koyak dan Seragam Dinas Robek
Seorang perakit dadakan bernama Usman mengaku rakitnya cukup ramai.
Penumpangnya bisa puluhan orang sehari. Ditanya berapa omzetnya, ia menolak dengan halus.
"Saya lakukan ini karena ingin membantu warga," kata dia.
Kabid Pengendalian Bencana BPBD Bolmong Rafik Alamri mengatakan, pihak balai jalan masih berupaya keras memasang jembatan bailey di sana.
• Hujan Deras Tak Lunturkan Semangat PMI dan PPI Boltim Galang Dana untuk Korban Banjir Bolsel
"Mereka masih berupaya," kata dia.
Beber Rafik, untuk jalan alternatif di jalur irigasi bendungan kosinggilan belum
sempat dikerjakan pihaknya.
Fokus mereka sepanjang Senin adalah membuat posko penampungan bantuan. (art)