Saprudin Menangis Lihat Sawah Jadi Kolam

TRIBUNMANADO.CO,ID, LOLAK - Luka di Dumoga Raya dapat membuat sakit seluruh Sulawesi Utara (Sulut).

Banjir di Dumoga Raya Sabtu akhir pekan lalu menyebabkan sekira ribuan hektare sawah dan kebun tergenang air.

Bila banyak tanaman rusak akan mengganggu ketahanan pangan Sulut. Diketahui, kawasan Dumoga adalah lumbung pangan Sulut.

Sebanyak 60 persen beras dipasok dari sana. Irwan Mamonto Sangadi Desa Doloduo 3 mengatakan,
sebanyak 10 hektare tanaman jagung di desa tersebut gagal panen.

"Jagung terbawa arus air atau terendam," kata dia.

• Ternyata Ashanty Hampir Batal Menikah dengan Anang, Sebut Luluh Setelah Didatangi 2 Anak SD

Sebutnya, umur jagung yang ditanam bervariasi. Ada yang sudah dekat
panen yakni dua bulan.

"Ada pula yang dua pekan," ujarnya.

Amir petani jagung dari Dumoga mengaku alami kerugian puluhan juta gara - gara lahan jagungnya disapu banjir
bandang.

Amir punya lahan jagung tiga hektare. "Hitung saja satu hektare bisa hasilkan 8 jutaan rupiah," bebernya.

• Betrand Peto Goda Sarwendah Kaku Berjoget gaya Cherrybelle, Jawaban Bundanya Takut Kena Lagi

Saprudin, petani sawah menyebut sawahnya berubah jadi kolam. Dia belum bisa mengestimasi berapa kerugiannya.

"Saya sedih sekali lihat ini," katanya.

Kabid Penanggulangan Darurat Bencana BPBD Bolmong Rafik Alamri memperkirakan lahan pertanian yang rusak mencapai ribuan hektare.

• Raffi Jawab Ajakan Siti Nur Azizah di Pilkada 2020, hingga Beri Alasan Ini untuk Putri Maruf Amin

"Itu taksiran kami, tapi yang berwenang melakukan penghitungan adalah dinas pertanian," ujar dia.

Kadis Pertanian Bolmong Remon Ratu mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan
jumlah lahan yang rusak.

Ia memperkirakan lahan yang rusak mencapai ratusan hektare. "Kita masih lakukan pendataan," kata dia. (art)

• Sosok Polisi Berpangkat Kombes yang Diduga Aniaya Keluarga Demi Wanita Lain, Ini Rekaman Suaranya