News
Sudah Blokir 57, Kini India Kembali Memblokir 47 Aplikasi Asal China, Bagaimana Nasib Game PUBG?
Terkait hal tersebut diketahui sebelumnya masyarakat India memboikot produk yang berasal dari China hingga memblokir aplikasi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tensi hubungan atara India dan China terus meningkat.
Terkait hal tersebut diketahui sebelumnya masyarakat India memboikot produk yang berasal dari China hingga memblokir aplikasi.
Kini dikabarkan kembali memblokir 47 aplikasi dari China setelah sebelumnya sudah memblokir 57 aplikasi.
• Ramalan Zodiak Keuangan Besok Selasa 28 Juli, Leo Dalam Kondisi Buruk, Pisces Semakin Baik
• Bupati ROR Terima Kunjungan Anggota DPD-RI Stefanus BAN Liow di Minahasa
• 10 Fakta Wanita Israel, Tak Asing Bermain dengan Pistol dan Senapan, Gagah di Medan Perang

India makin berani menghadapi China setelah lima jet tempur terbarunya, Rafale bertolak dari Perancis ke India.
Saat jet tempur Rafale terbang dari Merignac di Perancis Senin (27/7/2020), pemerintahan PM Narendra Modi pengumumkan penambahan pemblokiran aplikasi asal China.
Setelah sebelumnya India memblokir 57 aplikasi asal China, India kembali memblokir 47 aplikasi baru asal China.
Informasi pemblokiran 47 aplikasi baru asal China ini akan dirilis pemerintah India.
Tak hanya itu, India mempersiapkan pemblokiran lebih dari 250 aplikasi China, termasuk aplikasi yang terhubung dengan Alibaba, yang akan diperiksa untuk privasi pengguna atau pelanggaran keamanan nasional, sumber pemerintah seperti dilansir India Today.
Daftar yang masuk pemblokiran ini game PUBG yang dikembangkan Tencent.
Beberapa aplikasi game China yang populer di India diperkirakan akan masuk daftar baru pemblokiran yang sedang dibuat, kata sumber ini.
Aplikasi China ini ditinjau, karena diduga telah berbagi data pengguna dengan agen-agen China.
Sebelumnya India memblokir 57 aplikasi Tiongkok termasuk TikTok, pascabentrok berdarah di perbatasan kedua negara yang menewaskan 20 tentara India 15 Juni 2020.
Pemerintah India mengatakan aplikasi ini terlibat dalam kegiatan yang merugikan kedaulatan, integritas dan pertahanan India.
"Kementerian Teknologi Informasi, yang memohon kuasa di bawah bagian 69A dari Undang-Undang Teknologi Informasi dibaca dengan ketentuan yang relevan dari Teknologi Informasi (Prosedur dan Perlindungan untuk Pemblokiran Akses Informasi oleh Publik) Peraturan 2009 dan mengingat sifat ancaman yang muncul telah memutuskan untuk memblokir 59 aplikasi karena mengingat informasi yang tersedia, mereka terlibat dalam kegiatan yang merugikan kedaulatan dan integritas India, pertahanan India, keamanan negara dan ketertiban umum ".
Sehari kemudian, Google mengatakan telah menghapus semua aplikasi yang dilarang dari Play Store.