Banjir Bolmong-Bolsel: Sekda Ohy Bopong Orang Sakit, Yasti Rapat di Kantor Desa
Dua kabupaten di Sulawesi Utara diporakporandakan banjir. Sebanyak 32 desa di Kabupaten Bolaang Mongondow
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK – Dua kabupaten di Sulawesi Utara diporakporandakan banjir. Sebanyak 32 desa di Kabupaten Bolaang Mongondow dan Bolaang Mongondow Selatan terendam banjir. Diperkirakan puluhan ribu warga terdampak oleh peristiwa yang berlangsung Jumat-Sabtu (24-25/7/2020). Begitu juga dengan sarana umum seperti jembatan dan irigasi rumah akibat diterjang banjir.
• Seratus Tahun PK Ojong Pendiri Kompas Gramedia: Media Sekarang Tersesat
Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow menyebut tidak terawatnya areal genangan Bendungan Kosinggolan sebagai penyebab banjir di tiga kecamatan Dumoga Raya pada Sabtu. "Saya lihat areal genangan Bendungan Kosinggolan tidak terawat," kata dia saat meninjau lokasi bencana, Sabtu sore.
Menurut Yasti, hal itu musti segera diantisipasi agar banjir tidak terulang. Yasti mencatat sudah tiga kali wilayah Dumoga Barat kebanjiran pada tahun ini. "Saya segera berkoordinasi dengan Balai Sungai Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR," katanya.
Sebut Yasti, banjir dan longsor terjadi di Kecamatan Dumoga Barat, Tengah dan Utara. Terparah, kata dia, di Dumoga Utara. Ia memastikan bantuan pemerintah segera turun.
Yasti menetapkan status tanggap darurat untuk bencana banjir dan longsor di Bolmong. Tanggap darurat berlaku 14 hari terhitung 25 Juli 2020. "Akan berlangsung hingga 7 Agustus," kata Kabid Penanggulangan Bencana BPBD Bolmong Rafik Alamri.
Banjir dan longsor meluluhlantahkan Dumoga Raya. Dumoga Barat, Dumoga Tengah dan Dumoga Utara. Data BPBD Bolmong, sebanyak 301 kepala keluarga (KK) dan 259 rumah tergenang air dengan ketinggian 50 cm hingga 2 meter.
Jumlah pengungsi mencapai 905 jiwa. Mereka mengungsi di rumah kerabat terdekat. Terjangan air bah menyebabkan jembatan Kosio yang merupakan penghubung antara Kecamatan Dumoga Tengah dan Dumoga Barat amblas pada bagian oprit sepanjang 7 meter.
Turut amblas pula jalan penghubung antara Desa Doloduo III dan Desa Toraut. Lalu lintas antara Kabupaten Bolmong dan Bolsel terganggu oleh 10 titik longsor di Desa Matayangan, tepatnya di jalan penghubung Doloduo dan Molibagu.
Alamri menuturkan, data kemungkinan bertambah karena masih ada tiga desa yang tengah didata. "Kami masih data kerugian di Desa Dondomon, Dondomon Utara dan Dondomon Selatan," kata dia.
• Anak yang Bahagia Kebal Covid: Orangtua Tambah Peran Baru Jadi Guru
Menurut dia, banjir dan longsor dipicu hujan dengan intensitas tinggi dan sedang yang terjadi sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi. Hujan deras menyebabkan Sungai Ongkang dan Bendungan Toraut meluap.
Dinas PU, Balai Jalan Nasional dan Balai Sungai melakukan pembersihan material longsor. “Kami tengah mengkaji pembuatan jembatan darurat," ujar dia.
Setelah mengamati kondisi di lapangan, Yasti langsung menggelar rapat di lokasi bencana. Rapat berlangsung di Kantor Desa Doloduo III. Diikuti camat, sangadi dan sejumlah kepala SKPD. "Hari Minggu akan dipasang jembatan darurat, saya sudah koordinasi dengan pihak Balai Jalan," kata dia.
Banjir bandang juga menenggelamkan hampir semua desa di Kabupaten Bolsel. Akses transportasi terputus dikarenakan beberapa jembatan roboh. Jembatan di Kecamatan Bolaang Uki, yang merupakan penghubung antara Desa Salongo dengan Desa Soguo tidak bisa dilewati.
Menurut Hamka Ta’amole, warga setempat, rusaknya jembatan ini, terjadi pada Sabtu (25/7/2020). “Jembatan ini tidak kuat menahan kekutan air yang sangat deras, kejadiannya pas adzan Ashar tadi,” ungkapnya.
Kapolres Bolsel AKBP Yuli Kurnianto mengatakan, pihaknya telah membuat portal di lokasi kejadian. “Jembatan ini bisa saja akan roboh karena saya lihat kaki jembatan tidak kuat lagi menahan beban, sehingganya saya menggerakan 80 personel saya untuk mensterilkan lokasi ini,” ujar Kurnianto.
Bupati Bolsel melalui Asisten II Sudja Alamri menyampaikan, pihaknya akan menimbun lokasi jembatan yang rusak. “Saya sudah menghubungi Kepala dinas Pekerjaan Umum untuk menimbun lokasi yang rusak supaya roda 4 bisa melintas kembali,” pungkasnya.