Sulut Maju
Ekonomi Terancam Resesi, Gubernur Olly Bagi 'Resep' Pertumbuhan Ekonomi Sulut
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Ekonomi terancam resesi dihantam Pandemi Covid-19.
Meski begitu Provinsi Sulut masih mempertahankan pertumbuhan ekonomi 4,2 persen di kuartal pertama.
Mendagri Tito Karnavian ketika berkunjung ke Sulut beberapa waktu lalu pun dibuat kagum dengan kinerja Pemerintahan Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw.
Selain menangani Covid-19 masih bisa bertahan ekonominya di mana daerah lain bahkan negara maju pun mengalami resesi.
• Bank Mandiri Area Manado Siapkan 30 Ribu E-Money Sambut Operasional Tol Manado-Bitung
Adapun dalam bincang-bincang bersama Tribun Manado, Gubernur Olly Dondokambey membeber 'resep' Pemprov Sulut mempertahankan pertumbuhan ekonomi di tengah Pandemi Covid 19
Gubernur mengatakan, Pemprov punya strateginyang tetapkan lewat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
''Kita tahu persis Sulut Pertumbuhan Ekonomi bertumbuh dari pariwisata, tapi sejak Desember turis datang ke Sulut distop. Inilah jadi hambatan. Tidak ada kunjungan setelah penerbangan ditutup," kata Gubernur Olly.
• BKPSDM Boltim Akan Tindak Tegas ASN yang Terlibat Politik Praktis
Maka harus ada langkah konkrit, perekonomian harus berjalan, juga penanganan Covid 19.
"Tidak mungkin kita duluan ekonomi atau duluan Covid. Harus sama sama bergerak," ujarnya.
Atas dasar tersebut, Gubernur mengeluarkan Pergub, bagaimana menjalanibkehidupan baru bersama Covid
"Artinya bukan normal seperti bisa, tapi bagaimana menghadapi Covid ini di era krisis saat ini," ungkap Mantan Anggota DPR RI ini.
• Bank Mandiri Area Manado Siapkan 30 Ribu E-Money Sambut Operasional Tol Manado-Bitung
Langkah-langkah yang harus lakukan harus konkrit terhadap masyarakat.
"Setelah saya pelajari situasi kondisi di Sulut, mulai Januari saya dorong, bagaimana kita meningkatkan hasil pertanian di Sulut untuk menjadi andalan ekspor ke luar negeri, supaya pertumbuhan ekonomi bisa positif," beber Mantan Pimpinan Komisi IX DPR R ini
Saat Covid-19 mewabah, semua tahu persis, banyak masyarakat kerja dari rumah. Sl
Untuk menajaga pertumbuhan ekonimi, maka strategi digunakan mengandalkan pertanian. Ia gencar mendorong masyarakat turun bertan maupun berkebun
"APBD kita siapkan bibit, dan pupuk untuk holtikultura, jagung, dan padi. Itu pertama yang ada dipikiran saya, bagaimana ketahanan pangan berjalan baik," ungkap Ketua PGI unsur Non Pendeta ini.
• Dukung Pasangan JG-KWL, Stendy Bantah Jika Ada Mahar
Kedua, ia mendorong produk kelapa tingkatkan supaya harga terjangkau.
Kondisi harga komoditi kopra ada di harga Rp 4.000-5.000 per kilogram, naik ke Rp 7.000.
"Terakhir saja jual sendiri Rp 7.400. artinya peningkatan drastis, petani mendapatkan nilai tambah," ujarnya
Gubernur menjelaskan, untuk niaya produksi kopra per kilogram itu Rp 4.700. itu ia ketahui karena menang ia sendiri juga mengolah kopra
"Kalau harga Rp 7.000 per kilogram berarti petani asa duit Rp 3.000 - an. Artinya dibagi 3 bulan panen, maka sebulan per kilogram ada seribu perak. Kan tinggal akumulasi berapa kilo produksinya sebanyak hasil pertanian mereka," ungkap Gubernur.
• Bupati Gelar Rapat di Desa Lokasi Bencana, Solusi Langsung Lahir. Gerak Cepat Yasti
Pertanian terus dorong sehingga ekonomi di Sulut naik.
Selain itu juga perekonomian ditopang industri-industri masih beroperasi di masa Covid 19
"Industri-industri kita juga, salah satu pabrik semen di Bolmong jalan, sudah ekspor. Jadi kita mendorong industri tujuan ekspor. Kelapa ekspor, semen di ekspor, pala juga kita dorong. Kita lakukan terus, hasil pertanian mendapat tempat di masyarakat, sembari kita menyiapkan ketahanan pangan," ungkap Gubernur.
Soal ketahanan pangan, biasanya Sulut itu tidak surplus beras, dan jagung.
"Sekarang kita surplus jadi ketahanan pangan kita sangat kuat saat ini," kata dia
Ia sering turun ke lapangan, mengajak menanam padi, dan jagung menggerakkan pertaniaan sehingga berjalan dengan baik. (ryo)
• Angelica Simperler Ziarah ke Makam Mantan Istri Suaminya, Tulis Doa untuk Mendiang Saphira Indah