Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Kematian Editor Metro TV

Dokter Forensik Tepis Keraguan Keluarga, Jelaskan Banyaknya Tusukan yang buat Yodi Prabowo Meninggal

Soal keraguan ini, Dokter Ahli Forensik RS Polri Arif Wahyono menjelaskan alasan banyaknya luka tusuk di tubuh Yodi Prabowo.

(kolase/dok Tribunnews.com/wartakota)
Ayah Yodi Prabowo kecewa anaknya disebut bunuh diri karena depresi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dokter ahli forensik beberkan terkait asalan luka tusukan yang sebabkan kematian Yodi Prabowo.

Dari hasil autopsi, ditemukan sejumlah luka di tubuh Yodi Prabowo.

Polisi menemukan luka di dada kiri akibat benda tajam di tubuh pria berusia 26 tahun tersebut.

Tak hanya itu, ada luka lain di bagian leher Yodi Prabowo yang diduga karena benda tajam.

Penyelidikan Polisi atas kasus kematian Yodi Prabowo, yang menyimpulkan editor Metro TV itu bunuh diri dianggap meragukan.

Salah satu yang diragukan dan dirasa janggal terutama oleh pihak keluarga Yodi adalah kalau memang bunuh diri mengapa banyak luka?

Soal keraguan ini, Dokter Ahli Forensik RS Polri Arif Wahyono menjelaskan alasan banyaknya luka tusuk di tubuh Yodi Prabowo.

Menurut Arif Wahyono secara teori bila seseorang berniat bunuh diri ia akan melakukan percobaan.

"secara teori bahwa orang sebelum melakukan bunuh diri melakukan percobaan pembunuhan dulu,

kalau nyeri sakit mau coba lagi tanggung deh," kata Arif Wahyono dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan Breaking News Metro TV.

Dalam kasus editor Metro TV Yodi Prabowo, tusukan pertama di dada meleset dari paru-paru.

7 Temuan Polisi Terkait Kematian Yodi Prabowo, Beli Pisau, Positif Amfetamin dan Diduga Bunuh Diri

Jasad editor Metro TV, Yudi Prabowo, ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020).
Jasad editor Metro TV, Yudi Prabowo, ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020). (Dok. TMC Polda Metro Jaya)

Dengan begitu menurut Arif Wahyono, Yodi Prabowo masih memiliki kemampuan untuk melakukan penusukan ulang.

"Dalam kasus ini beliau meleset kena bawah paru-paru aja, itu bagian bawah paru-paru masih punya kemampuan lagi tanggung motong ke atas,

potongan ini (leher) tidak terlalu dalam tidak terkena pembuluh darah utama hanya kena tenggorokan aja,

jadi sebab matinya bukan karena pendarahan tapi karena sesak napas," jelas Arif Wahyono.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved