Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Populer Nasional

Akhyar Nasution Keluar dari PDI-P, Gabung Demokrat, Djarot: Terima Kasih Telah Keluar Tanpa Pamit

Jika benar Akhyar telah pindah ke Partai Demokrat, Djarot tidak mempersoalkannya.

Editor: Frandi Piring
Istimewa
Akhyar Nasution keluar dari PDI-P 

Namun, jika benar Akhyar telah pindah ke Partai Demokrat, Djarot tidak mempersoalkannya.

"Kalau memang benar sudah pindah partai, saya ucapkan selamat menempati rumah baru dan terima kasih telah keluar tanpa pamit," ucap Djarot.

Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat di Wisma Kinasih, Tapos, Depok, Jawa Barat, Jumat (22/11/2019).
Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat di Wisma Kinasih, Tapos, Depok, Jawa Barat, Jumat (22/11/2019). (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)

Sementara, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, setiap kader harus mengikuti aturan partai, termasuk dalam kebijakan terkait rekomendasi calon kepala daerah di Pilkada Serentak 2020.

Bagi yang tidak bisa berdisiplin mengikuti aturan tersebut, diperbolehkan keluar dari partai.

Hal itu disampaikan Hasto Kristiyanto menanggapi perkembangan Pilwalkot Medan, di mana kader partai itu yang juga petahana, Akhyar Nasution, digadang-gadang maju dari PKS dan Partai Demokrat.

Sedangkan PDIP, walau belum diumumkan, sudah mengarahkan dukungan kepada Bobby Nasution.

"Jadi pertama bahwa seluruh kader partai itu punya disiplin terhadap aturan main, regulasi, dan juga kami jalankan demokrasi yang dipimpin oleh ideologi."

"Ketika Ibu Ketua Umum telah mengambil keputusan terhadap calon kepala daerah, maka disiplin yang diterapkan di PDIP."

"Dan itu jadi kultur demokrasi yang dibangun di PDIP yang wajib taat asas."

"Yang tidak taat kami persilakan untuk keluar," kata Hasto Kristiyanto saat konferensi pers virtual, Rabu (22/7/2020).

Hasto Kristiyanto memaparkan, dalam mempertimbangkan bakal calon kepala daerah, PDIP melihat banyak aspek.

Akhyar Nasution keluar dari PDI-P, ditanggapi Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.
Akhyar Nasution keluar dari PDI-P, ditanggapi Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto. (Istimewa)

PDIP tidak hanya mempertimbangkan faktor elektoral, tetapi juga bagaimana proses menjadi pemimpin.

Proses itu termasuk berproses dari suara arus bawah, dilanjutkan tahapan-tahapan penyaringan seperti psikotes hingga pembobotan politik.

"Tetapi juga ada kepentingan strategis, baik bersifat nasional maupun juga di dalam kerja sama antar-parpol," ucap Hasto Kristiyanto.

Hasto Kristiyanto menambahkan, sebagai parpol yang terus membangun kemampuan berorganisasi demi membangun pemerintahan yang baik dan bersih, maka PDIP memastikan aspek-aspek hukum.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved