Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Taiwan Merasa Terancam Karena Pesawat China Semakin Intens Terbang di Dekat Wilayahnya

China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan mengancam akan menggunakan Tentara Pembebasan Rakyat untuk membawa Taiwan ke bawah kendalinya

Editor: Finneke Wolajan
KONTAN
Pesawat pembom H-6 Angkatan Udara China PLA terbang dekat Pesawat Tempur F-16 Taiwan pada foto selebaran 10 Februari 2020 ini yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - China semakin intens mengirim pesawat militer di wilayah dekat Taiwan, yang diartikan sebagai ancaman militer untuk mengontrol Taiwan.

Demikian Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu mengatakan pada Rabu (22/7/2020).

Kepada wartawan, Joseph Wu mengatakan intensitas penerbangan pesawat militer China di wilayah dekat Taiwan lebih sering terjadi daripada yang dikabarkan oleh media, hingga sudah menjadi "kejadian sehari-hari".

Hal tersebut menjadi perhatian besar Wu, karena bersamaan dengan semakin intensnya penerbangan pesawat militer China di wilayah dekat Taiwan, China juga sudah melakukan latihan militer yang mensimulasikan serangan terhadap Taiwan.

"Apa yang dilakukannya sekarang adalah tanpa henti mempersiapkan penggunaan kekuatan militer untuk menyelesaikan masalah Taiwan," kata Wu sebagaimana yang dilansir dari ABC News pada Rabu (22/7/2020). 

China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan mengancam akan menggunakan Tentara Pembebasan Rakyat untuk membawa Taiwan ke bawah kendalinya.

Taiwan dan China telah terbagi menjadi negara terpisah setelah terjadinya perang saudara pada 1949, ketika nasionalis Chiang Kai-shek melarikan diri ke bekas jajahan Jepang di saat Partai Komunis mengambil kendali di daratan utama China.

Beijing telah memutuskan hubungan dengan pemerintah Taiwan sejak Taiwan memilih Presiden Tsai Ing-wen yang berpihak pada kemerdekaan pada 2016.

Sebagai bentuk ketidaksukaan, China telah berupaya mengisolasi Taiwan secara diplomatis sambil meningkatkan ancaman militer ke sana.

Pada tahun ini Tsai terpilih kembali dengan selisih yang lebar dengan pesaingnya.

Wu mengatakan bahwa China tampaknya tengah memiliki kepercayaan diri yang tinggi setelah mengalahkan suara oposisi dari Hong Kong, dengan disahkannya UU Keamanan Nasional oleh pihak legislatif dalam negeri.

"Jika masyarakat internasional tidak memberikan sinyal (penentangan) yang cukup jelas kepada China, saya yakin China akan menganggap bahwa masyarakat internasional tidak akan menghambatnya dalam melakukan hal-hal lainnya," kata Wu.

"Inilah yang kami sangat khawatirkan (serangan China)," tambah Wu.

Wu menekankan perlunya koordinasi dengan negara sekutu, seperti Jepang dan Amerika Serikat (AS), di mana Taiwan memiliki hubungan dekat, kendati keduanya tidak memiliki hubungan diplomatik secara resmi dengan Taiwan.

UU AS mengamanatkan bahwa Washington DC memastikan Taiwan dapat mempertahankan pertahanan yang kredibel dan memperlakukan semua ancaman terhadap Taiwan sebagai masalah serius.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved