Mata Najwa
Di Mata Najwa, Brigjen Prasetijo Bertemu Djoko Tjandra, Berebut Jabatan Kapolri Jenderal Idham Azis?
Benarkah kasus Joko Tjandra ini hanya permainan intrik terkait perebutan jabatan Kapolri yang tak lama lagi ditinggalkan Jenderal Idham Azis?
TRIBUNMANADO.CO.ID - Acara Talkshow Mata Najwa edisi Rabu 22 Juli 2020, tadi malam di Trans 7 berlangsung seru.
Presenter Mata Najwa, Najwa Shihab mengangkat tema 'Buronan Istimewa'.
Tidak asing lagi, yakni kasus buronan koruptor kakap Joko Tjandra yang dinilai 'mempermalukan dan mengobrak-abrik' institusi Negara hingga buat Presiden tak berdaya.
Bukan hanya Djoko Tjandra, buronan lainnya, Edy Tanzil juga dibahas di Mata Najwa.

Benarkah kasus Joko Tjandra ini hanya permainan intrik terkait perebutan jabatan Kapolri yang tak lama lagi ditinggalkan Jenderal Idham Azis?
Di Mata Najwa tadi malam, ketika ditanya Najwa Shihab perihal kasus Djoko Tjandra diduga digunakan dalam perebutan jabatan Kapolri, Komisioner Kompolnas Andrea Pulungan mengatakan, "Feeling pribadi saya kok sepertinya seperti itu."
Andrea mempertanyakan mengapa bisa surat-surat yang bersifat rahasia jabatan keluar ke publik, termasuk dimiliki Koordinator MAKI Boyamin.
Boyamin mengaku mendapatkan dokumen tersebut dari penegak hukum di luar kepolisian. "Tidak ada hubungannya dengan intrik Kapolri," ujar Boyamin.
Simak selengkapnya:
Najwa Shihab Keheranan Brigjen Prasetijo Tak Dapat Suap dari Djoko Tjandra Usai Buatkan Surat Jalan
Mendengar keterlibatan seorang Brigjen Pol Prasetijo Utomo yang terlibat dalam kasus buronan Djoko Tjandra membuat Presenter Mata Najwa, Najwa Shihab sampai keheranan.
Brigjen Prasetijo yakni terlibat dalam kasus penerbitan surat jalan dan surat pemeriksaan kesehatan bebas Covid-19 milik buronan korupsi Djoko Tjandra kini jadi sorotan.
Bukan hanya Brigjen Prasetijo, sejumlah perwira diduga terlibat dalam pelanjaran aksi Djoko Tjandra.
Brigjen Pol Prasetijo Utomo merupakan satu di antaranya yang kala itu bertugas menjadi PPNS Bareskrim Polri
Bahkan tertuang dalam surat tersebut, Djoko Tjandra merupakan 'Konsultan Bareskrim'.