Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ganjar Pranowo

Sukses Jadi Gubernur, Masa Lalu Ganjar Pranowo Tak Semewah Sekarang: 'Orang Tua Saya Miskin'

Meski sukses menjadi seorang Gubernur Jawa Tengah 2 periode, ternyata kehidupan masa lalu Ganjar tak semewah dan sesukses kehidupannya sekarang.

Editor:
(Dok. Instagram @ganjar_pranowo via Kompas.com)
Potret Ganjar Pranowo Gubernur Jateng 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sukses menjadi seorang Gubernur, Ganjar Pranowo tak lupa dengan masa lalunya yang penuh perjuangan.

Belum lama ini Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menceritakan kisah hidupnya yang penuh perjuangan.

Ternyata di balik kesuksesannya yang kini menjadi seorang Gubernur, Ganjar Pranowo pernah merasakan bagaimana kerasnya hidup.

Meski sukses menjadi seorang Gubernur Jawa Tengah 2 periode, ternyata kehidupan masa lalu Ganjar tak semewah dan sesukses kehidupannya sekarang.

Ganjar Pranowo menyampaikan permohonan maafnya atas tindakan warganya di Semarang yang menolak pemakaman jenazah seorang perawat terjangkit Covid-19, Jumat (10/4/2020).
Ganjar Pranowo menyampaikan permohonan maafnya atas tindakan warganya di Semarang yang menolak pemakaman jenazah seorang perawat terjangkit Covid-19, Jumat (10/4/2020). (Instagram @ganjar_pranowo)

Kepada Anang Hermansyah dan Ashanty, Ganjar menceritakan, bahwa dirinya sebenarnya lahir dari keluarga yang miskin.

Ganjar merupakan anak kelima dari 6 bersaudara dari pasangan Pamuji dan almarhum Sri Suparmi.

"Orang tua saya miskin, anaknya 6, tahu nggak sih, berat kan ya? Saya anak nomor 5," kata Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube The Hermansyah A6, Rabu (22/7/2020).

Anang Hermansyah, Ashanty, dan Ganjar Pranowo. (Tangkap layar YouTube The Hermansyah A6)
Ganjar menceritakan, semasa kecil hingga ia dan kakak-kakaknya lulus, kedua orang tuanya memiliki utang yang masih belum dibayar.

Utang-utang tersebut kemudian baru bisa dibayar setelah satu per satu saudara Ganjar lulus dan mulai bekerja.

"Kami keluarga miskin, utang bapak ibu saya itu mulai bisa dibayar, itu yang bayar anak-anaknya, itu setelah kami-kami mulai lulus," ungkapnya.

Namun, gotong royong di keluarga Ganjar sangat kuat.

Hal itu dibuktikan dengan kakak-kakaknya yang sudah lulus akan membantu membiayai sekolah adik-adiknya.

Kemudian, setelah satu persatu mulai bekerja, Ganjar dan 5 saudaranya melakukan 'arisan'.

"Kita lulus, kita mulai bekerja, kita arisan. Arisan bayar utang, 'nanti besok kamu ya (giliran mambayar utang)," papar Ganjar.

Saat itu, untuk melunasi utang, Ganjar dan 5 saudaranya saling iuran uang senilai Rp 50 ribu.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved