Ejek Pemakai Masker Orang Sakit, Donald Trump Kini Minta Warga AS Pakai Masker: Suka Atau Tidak
Ia juga memperingatkan bahwa pandemi virus corona di AS mungkin akan memburuk sebelum menjadi lebih baik
TRIBUNMANADO.CO.ID - Presiden Amerika Serikat ( AS) Donald Trump meminta warganya untuk memakai masker.
Ia juga memperingatkan bahwa pandemi virus corona di AS mungkin akan memburuk sebelum menjadi lebih baik.
Hal itu dia katakan saat mengaktifkan kembali briefing pandemi virus corona setelah vakum selama beberapa waktu dengan nada yang lebih tertulis sebagaimana dilansir BBC, Rabu (22/7/2020).
"Sebenarnya aku tidak suka mengatakannya, tapi (kenyataannya) memang begitu,” kata Trump.

Trump juga meminta semua orang AS untuk mengenakan masker.
Dia mengatakan, memakai masker akan memiliki efek dan akan menunjukkan patriotisme mereka.
"Kami meminta kepada semua orang bahwa ketika kalian terpaksa tidak bisa social distancing, maka pakailah masker, carilah masker,” kata Trump.
"Entah kalian suka memakai masker atau tidak, masker memiliki dampak, masker akan memiliki dampak, dan kita akan melakukan segala yang kita bisa," sambung Trump.
Trump lalu mengambil masker dari sakunya di ruang rapat, tetapi tidak mengenakannya.
Trump sendiri tidak mengenakan masker dalam briefing tersebut.
Sebelumnya, dia juga mengejek orang yang memakai masker sebagai orang yang tidak sehat.
Beberapa waktu lalu, Trump bahkan bersumpah tidak akan mewajibkan warga AS untuk memakai masker sebagaimana dilansir BBC, Sabtu (18/7/2020).
Hal tersebut dia lontarkan setelah ahli penyakit menular AS, Anthony Fauci, mendesak negara dan pemimpin daerah sebisa mungkin memerintahkan warganya untuk mengenakan masker.
Fauci mengatakan, pemakaian masker sangat penting dan semua orang harus memakainya.
Komentar-komentar Trump tersebut membuat orang dekatnya mendesak untuk mengadopsi pendekatan yang lebih terukur karena jumlah kasus Covid-19 semakin melonjak di AS.
Kini, Trump menghadapi hasil jajak pendapat yang kurang menyenangkan bagi dirinya.
Dalam sejumlah jajak pendapat, penantang Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) AS pada November, yakni Joe Biden, lebih unggul dalam beberapa aspek daripada Trump.
Pada Selasa (21/7/2020), Biden menuduh Trump telah mengecewakan orang AS dalam menangani pandemi tersebut.
"Dia menyerah terhadapmu, dia menyerah terhadap negara ini," kata mantan Wakil Presiden AS tersebut.
Joe Biden Lebih Dipercaya Warga AS daripada Donald Trump Dalam Menangani Virus Corona
Joe Biden ebih dipercaya warga Amerika Serikat ( AS) dalam menangani virus corona.
Biden unggul 15 persen di atas Donald Trump dan memimpin 20 poin berdasarkan sebuah jajak pendapat ihwal.
Dilansir dari The Guardian, Minggu (19/7/2020), erdasarkan jajak pendapat ihwal pilihan presiden AS oleh ABC News/The Washington Post, Biden juga unggul 11 persen dari pada Trump.

Pada Minggu, Fox News merilis hasil jajak pendapat dan menyimpulkan bahwa masyarakat AS lebih percaya Biden dalam menangani virus corona, rasialisme, dan perekonomian dibandingkan Trump.
Jajak pendapat Fox News tersebut juga menyebutkan bahwa lebih banyak orang berpikir Biden lebih sehat secara mental dibandingkan Trump.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Minggu, Trump mengatakan hasil jajak pendapat tersebut adalah palsu.
Saat ditanya apakah Trump akan menerima kenyataan jika Biden memenangi pemilihan presiden ( pilpres) AS pada November, Trump menjawab tidak akan kalah.
Pada Sabtu, (18/7/2020), New York Times dan The Washington Post melaporkan bahwa Gedung Putih berencana untuk tidak lagi mendanai pengetesan dan pelacakan Covid-19.
Pemerintahan Trump juga akan memotong dana yang digunakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit dan Institut Kesehatan Nasional dalam menangani Covid-19 baik di dalam mau pun di luar negeri.
Direktur Respons Cepat Biden, Andrew Bates, mengatakan Trump berpaling dari tanggung jawabnya yang paling penting kepada rakyat AS.
“Dia tidak ingin terganggu oleh krisis kesehatan masyarakat terburuk sejak 100 tahun lalu. Ini benar-benar tidak masuk akal,” kata Bates.
Trump mengatakan kepada Fox News pada Minggu bahwa ia mengambil tanggung jawab penuh atas segala sesuatu hal yang terkait pandemi virus corona.
Namun dalam kesempatan itu juga, dia mungkin tidak menyepakati paket stimulus untuk membantu usaha kecil dan warga AS yang menganggur.
Lebih dari 3,7 juta kasus positif Covid-19 telah tercatat di AS. Lebih dari 140.000 orang telah meninggal karena Covid-19.
Menurut jajak pendapat ABC News/The Washington Post, Biden juga unggul atas Trump untuk menjalankan dalam menjalankan roda perekonomian dan dalam menangani keamanan dalam negeri.
Di Fox News, Trump mengklaim Biden mendukung seruan untuk “menggunduli” kepolisian.
Pembawa acara, Chris Wallace, mengatakan bahwa itu tidak benar.
Wallace juga bertanya mengapa AS tidak memiliki rencana nasional untuk mengatasi pandemi dan jika Trump bertanggung jawab untuk hal itu.
“Dengar, saya selalu bertanggung jawab atas segalanya karena pada akhirnya itu adalah pekerjaan saya. Saya harus membuat semua orang sejalan," jawab Trump.
Padahal, pada Maret Trump mengatakan tidak bertanggung jawab atas tes virus corona pada Maret.
Trump juga mengatakan jumlah angka positif Covid-19 di AS telah digelembungkan sedemikian rupa.
Dia juga mengklaim bahwa pandemi virus corona ini akan menghilang begitu saja suatu saat nanti.
Trump mengatakan dalam wawancara Fox News tersebut bahwa dia memiliki hubungan yang baik dengan Anthony Fauci.
Fauci sebelumnya dilaporkan dilarang untuk diwawancarai oleh televisi.
Fauci juga mengatakan selama beberapa bulan ini dia belum menerima arahan dari Trump terkait penanganan virus corona.
"Saya berbicara dengannya panjang lebar kemarin. Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Fauci," kata Trump.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Trump Sewot, Biden Lebih Sehat Secara Mental dalam Jajak Pendapat"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berubah-ubah, Kini Trump Minta Rakyatnya Pakai Masker"