Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ejek Pemakai Masker Orang Sakit, Donald Trump Kini Minta Warga AS Pakai Masker: Suka Atau Tidak

Ia juga memperingatkan bahwa pandemi virus corona di AS mungkin akan memburuk sebelum menjadi lebih baik

Editor: Finneke Wolajan
AP
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memakai masker untuk pertama kalinya, saat mengunjungi Rumah Sakit Militer Walter Reed di Bethesda, Maryland, AS, pada 11 Juli 2020. 

Kini, Trump menghadapi hasil jajak pendapat yang kurang menyenangkan bagi dirinya.

Dalam sejumlah jajak pendapat, penantang Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) AS pada November, yakni Joe Biden, lebih unggul dalam beberapa aspek daripada Trump.

Pada Selasa (21/7/2020), Biden menuduh Trump telah mengecewakan orang AS dalam menangani pandemi tersebut.

"Dia menyerah terhadapmu, dia menyerah terhadap negara ini," kata mantan Wakil Presiden AS tersebut.

Joe Biden Lebih Dipercaya Warga AS daripada Donald Trump Dalam Menangani Virus Corona

Joe Biden ebih dipercaya warga Amerika Serikat ( AS) dalam menangani virus corona.

Biden unggul 15 persen di atas Donald Trump dan memimpin 20 poin berdasarkan sebuah jajak pendapat ihwal.

Dilansir dari The Guardian, Minggu (19/7/2020), erdasarkan jajak pendapat ihwal pilihan presiden AS oleh ABC News/The Washington Post, Biden juga unggul 11 persen dari pada Trump.

Joe Biden dan Donald Trump
Joe Biden dan Donald Trump (AFP)

Pada Minggu, Fox News merilis hasil jajak pendapat dan menyimpulkan bahwa masyarakat AS lebih percaya Biden dalam menangani virus corona, rasialisme, dan perekonomian dibandingkan Trump.

Jajak pendapat Fox News tersebut juga menyebutkan bahwa lebih banyak orang berpikir Biden lebih sehat secara mental dibandingkan Trump.

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Minggu, Trump mengatakan hasil jajak pendapat tersebut adalah palsu.

Saat ditanya apakah Trump akan menerima kenyataan jika Biden memenangi pemilihan presiden ( pilpres) AS pada November, Trump menjawab tidak akan kalah.

Pada Sabtu, (18/7/2020), New York Times dan The Washington Post melaporkan bahwa Gedung Putih berencana untuk tidak lagi mendanai pengetesan dan pelacakan Covid-19.

Pemerintahan Trump juga akan memotong dana yang digunakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit dan Institut Kesehatan Nasional dalam menangani Covid-19 baik di dalam mau pun di luar negeri.

Direktur Respons Cepat Biden, Andrew Bates, mengatakan Trump berpaling dari tanggung jawabnya yang paling penting kepada rakyat AS.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved