Amalan dan Doa
Dalam Islam Bekerja Adalah Ibadah: Maka Bertebaranlah Kamu di Muka Bumi dan Carilah Karunia Allah
Beberapa ayat alquran dan hadits pun banyak sekali yang menyoal tentang "bekerja". Dengan bekerja, kita sudah berusaha mencari keridhaan Allah.
Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Islam menganjurkan agar umat bekerja. Bekerja termasuk wajib dalam Islam.
Beberapa ayat alquran dan hadits pun banyak sekali yang menyoal tentang "bekerja".
Dengan bekerja, kita sudah berusaha mencari keridhaan Allah untuk mendapatkan rezeki yang halal.
Dalil AlQuran:
“Kami telah menjadikan untukmu semua didalam bumi itu sebagai lapangan mengusahakan kehidupan (bekerja); Tetapi sedikit sekali diantaramu yang bersyukur.” (QS. A”raf : 10).
“Kami telah membuat waktu siang untuk mengusahakan kehidupan (bekerja).” (QS. Naba” : 11).
“Dialah yang menjadikan bumi ini mudah bagimu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al-Mulk : 15).
“Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jum”ah : 10).
“Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah..” (QS. Al-Muzzammil: 20).
Dalil Hadits:
“Bekerja mencari yang halal itu suatu kewajiban sesudah kewajiban beribadah”. (HR. Thabrani dan Baihaqi).
Diriwayatkan, beberapa orang sahabat melihat seorang pemuda kuat yang rajin bekerja. Mereka pun berkata mengomentari pemuda tersebut, “Andai saja ini (rajin dan giat) dilakukan untuk jihad di jalan Allah.” Nabi Saw menyela mereka dengan sabdanya, “Janganlan kamu berkata seperti itu. Jika ia bekerja untuk menafkahi anak-anaknya yang masih kecil, maka ia berada di jalan Allah. Jika ia bekerja untuk menafkahi kedua orang-tuanya yang sudah tua, maka ia di jalan Allah. Dan jika ia bekerja untuk memenuhi kebutuhan dirinya, maka ia pun di jalan Allah. Namun jika ia bekerja dalam rangka riya atau berbangga diri, maka ia di jalan setan.” (HR Thabrani).
Ibnu Abbas ra berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Barang siapa yang merasakan keletihan pada sore hari, karena pekerjaan yang dilakukan oleh kedua tangannya, maka ia dapatkan dosanya diampuni oleh Allah SWT pada sore hari tersebut.” (HR. Imam Tabrani).
“Bahwa Allah sangat mencintai orang-orang mukmin yang suka bekerja keras dalam usaha mencari mata pencaharian”. (HR. Tabrani dan Bukhari).
“Sungguh, seandainya salah seorang di antara kalian mencari kayu bakar dan memikul ikatan kayu itu, maka itu lebih baik, daripada ia meminta-minta kepada seseorang, baik orang itu memberinya ataupun tidak.” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Sesungguhnya Allah menyukai hamba yang bekerja dan terampil. Siapa yang bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya maka ia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah.” (HR Ahmad).
”Sebaik-baik pekerjaan ialah usahanya seseorang pekerja apabila ia berbuat sebaik-baiknya (propesional).” (HR. Ahmad).
Nabi Saw juga mengingatkan agar kita bekerja secara halal. “Orang yang paling rugi di hari kiamat kelak adalah orang yang mencari harta secara tidak halal, sehingga menyebabkan ia masuk neraka”. (HR. Bukhari).
“Jika ada seseorang di antara kamu yang mengambil tali dan mengikatkan di punggungnya lalu kembali dengan membawa seikat kayu bakar di atas punggungnya dan menjualnya, sehingga dengan itu Allah memberinya kehormatan, itu lebih baik baginya daripada meminta-minta, baik diberi atau ditolaknya.” (HR. Bukhari).
Pendapat Ulama
Al-Irnam as-Sarakhsiy berkata:
“Sesungguhnya Allah Mewajibkan para hamba-Nya untuk mencari nafkah kehidupan, agar mereka dapat menjalankan ketaatan kepada Allah. Allah Berfirman, ‘Dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” Allah Menjadikan mencari rezeki sebagai sebab untuk beribadah.”
Imam Ar-Raghi berkata dalam kitab Adz-Dzari’ah ila Makarim Asy-Syari’ah:
“Bekerja di dunia ini, walaupun di satu sisi dianggap mubah, tetapi di sisi lain termasuk wajib. Demikian itu karena seseorang tidak mungkin bisa konsentrasi beribadah kecuali apabila kebutuhan primernya terpenuhi, sehingga memenuhinya menjadi wajib. Jika suatu kewajiban tidak sempurna kecuali dengan sesuatu, maka sesuatu itu menjadi wajib hukumnya.
Apabila tidak ada jalan lain untuk memenuhi kebutuhan pokoknya kecuali dengan memberdayakan orang lain, maka ia harus memberikan imbalan kepada orang tersebut atas jerih payahnya. Jika tidak, maka ia termasuk zalim.
Barangsiapa merasa memiliki peluang menikmati hasil kerja orang lain dalam hal makanan, pakaian, tempat tinggal, dan lain-lainnya, maka ia harus bekerja untuk mereka dengan kadar sesuai yang didapatkan dari mereka. Jika tidak demikian, maka ia juga zalim, baik sengaja maupun tidak.
Barangsiapa rela dengan pekerjaan mereka yang sedikit sehingga tidak memperoleh dari mereka kecuali juga sedikit, maka ia juga cukup bekerja dengan ringan."
Doa setelah bekerja
(Allahumma innii astaudi’uka ‘amalii wanafsii wa tawwakaltu ‘alallah.)
Artinya :
“Yaa Allah, aku serahkan kepada-Mu pekerjaanku dan jiwa ragaku
dan aku bertawakal kepada Engkau yaa Allah.” (*/Tribunmanado.co.id)
• Ramalan Zodiak Besok Kamis 23 Juli 2020, Virgo Semuanya Akan Berjalan dengan Baik
• Tips Menyimpan Daging Kurban Biar Tahan Lama & Tetap Segar, Lengkap dengan Cara Masak Biar Empuk!
• 5 Makanan yang Bikin Awet Muda, Bantu Tubuh Perlambat Hadirnya Penuaan