Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cerita Alkitab

Kisah Yohanes, Penginjil Terkenal yang Membabtis dan Beri Kesaksian Tentang Kedatangan Yesus

Yohanes Pembaptis adalah seorang guru dan penginjil terkenal di Provinsi Iudaea pada abad ke-1 M yang dicatat riwayatnya dalan bagian Perjanjian Baru

Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
zoom-inlihat foto Kisah Yohanes, Penginjil Terkenal yang Membabtis dan Beri Kesaksian Tentang Kedatangan Yesus
Ist
Kisah tentang Yohanes Pembabtis

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini kisah seorang penginjil terkenal dalam Alkitab yang bernama Yohanes.

Yohanes Pembaptis adalah seorang dengan kuasa yang besar, seorang dengan dedikasi yang total kepada Tuhan.

Yohanes Pembaptis adalah seorang guru dan penginjil terkenal di Provinsi Iudaea pada abad ke-1 M yang dicatat riwayatnya dalan bagian Perjanjian Baru di Alkitab.

Ia merupakan keturunan suku Lewi, putra dari Elisabet, saudara sepupu Maria, ibu Yesus.

Ayahnya, Zakharia adalah seorang imam dari rombongan Abia yang bertugas di Bait Allah.

Renungan Harian Kristen Kamis 4 Juni 2020: Yesus Putera Daud

Dalam Katolik, Yohanes disimbolkan dengan seorang pertapa mengenakan pakaian dari bulu domba yang sedang berkhotbah dan bersanding dengan seekor domba dan tanggal peringatannya adalah 24 Juni dan 29 Agustus.

Menurut kepercayaan Kristen, Yohanes adalah utusan Allah yang mendahului Yesus Kristus.

Yesus mengatakan: "Di antara mereka yang dilahirkan oleh wanita tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis." (Matius 11:11).

Masa kecil Yohanes tidak banyak diketahui, kecuali ketika masih dalam kandungan Elisabet, ia melonjak kegirangan sewaktu Maria berkunjung ke rumah ibunya.

Yohanes diberi gelar Pembaptis karena pekerjaannya yaitu membaptis orang-orang Israel untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus.

Setelah Yesus, yang berselisih usia 6 bulan dengan Yohanes, berumur 30 tahun dan akan memulai pelayananNya, maka Ia mendatangi Yohanes untuk dibaptiskan.

Pemberitahuan kelahiran

Awalnya pasangan Elisabet dan Zakharia tidak dikaruniai anak, karena Elisabet mandul. Suatu hari Zakharia bertugas membakar ukupan di Bait Allah.

Tiba-tiba malaikat Gabriel menampakkan diri kepadanya dan memberitahukan bahwa Tuhan akan mengaruniakan anak laki-laki padanya yang akan dinamai Yohanes dan banyak orang akan bersuka cita atas kelahirannya.

Anak itu akan menyiapkan umat Israel untuk menyambut datangnya Mesias.

Zakharia tidak percaya karena Elisabet dan dirinya sudah lanjut. Karena itu ia menjadi bisu sampai anaknya lahir.

Kunjungan Maria

Saat Yohanes sudah enam bulan di dalam kandungan ibunya, Maria, ibu Yesus, berangkat dari Nazaret di Galilea ke pegunungan menuju ke rumah mereka di sebuah kota di Yehuda.

Di situ Maria masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.

Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah Yohanes yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring (kepada Maria): "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.

Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?

Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.

Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.

Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya (di Nazaret, Galilea).

Kesalehan Ayub Dicobai, Kehilangan Kekayaan dan Anak-anaknya, Responnya Seketika Mengubah Kehidupan

Kelahiran dan pemberian nama

Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki.

Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia.

Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.

" Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu.

Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya. Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.

Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea.

Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.

Kesaksian tentang Yesus

Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus dan berseru, katanya:

"Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian daripadaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku."

Ketika Yohanes Pembaptis melihat Yesus yang baru kembali daripadang gurun, ia memberikan kesaksian sekali lagi tentang Yesus:

"Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian daripadaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.

Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel."

Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya:

"Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.

Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."

Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.

Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" Murid-murid tersebut adalah Yohanes, penulis Injil Yohanes, dan Andreas, saudara Simon Petrus.

Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved