Renungan Harian Keluarga
BACAAN Alkitab Abraham Dibenarkan karena Iman, Roma 4: 1: 25: Terhadap Janji Allah Dia Tak Bimbang
Bacaan Alkitab pada siang ini terdapat di Roma 4: 1- 25, tentang Abraham dibenarkan karena iman.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
TRIBUNMANADO.CO.ID - Bacaan Alkitab pada siang ini terdapat di Roma 4: 1- 25, tentang Abraham dibenarkan karena iman.
Abraham merupakan salah satu dari tokoh-tokoh alkitab yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia.
Abraham dikenal sebagai bapa segala bangsa, dan dijadikan teladan atas kepercayaan dan kepatuhannya yang luar biasa terhadap Tuhan Allah.
Abraham rela memberikan anaknya Ishak, sebagai korban bakaran bagi Allah. Namun Allah mengasihinya, sehingga memberikan domba jantan untuk menggantikan Ishak sebagai korban bakaran.
Allah berjanji kepada Abraham untuk membuat keturunannya sebanyak bintang di langit atau debu tanah. Begitu sangat banyaknya, hingga tak mungkin dapat dihitung oleh manusia.
Berikut Selengkapnya:
1 Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita?
2 Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah.
3 Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran."
4 Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya.
5 Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.
6 Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya:
7 "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya;
8 berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya."
9 Adakah ucapan bahagia ini hanya berlaku bagi orang bersunat saja atau juga bagi orang tak bersunat? Sebab telah kami katakan, bahwa kepada Abraham iman diperhitungkan sebagai kebenaran.