Presiden Prancis Sampai Pukul Meja, Diskusi Paket Stimulus Uni Eropa Memanas
Diskusi di antara pimpinan negara-negara EU tersebut dilaporkan penuh tantangan, dan terkadang dibumbui emosi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemimpin negara-negara Uni Eropa menggelar diskusi tentang paket stimulus, namin sulit sepakat soal dana pemulihan ekonomi pasca pandemi
Perdebatan para pemimpin negara-negara Uni Eropa (EU) soal jumlah dana yang besar guna memulihkan ekonomi pasca pandemi virus corona telah memasuki hari keempat.
Mereka dikabarkan memiliki perbedaan yang mendalam. Para pemimpin negara Uni Eropa tengah mencoba negosiasi soal dana pemulihan ekonomi dan menetapkan anggaran jangka panjang bagi blok ekonomi tersebut.
Beberapa negara anggota meyakini paket dana pemulihan yang diajukan sebesar 750 miliar euro, atau 857 miliar dolar AS, terlalu besar dan sebaiknya diberikan kepada anggota sebagai pinjaman yang harus dilunasi, bukan dana hibah.
Diskusi di antara pimpinan negara-negara EU tersebut dilaporkan penuh tantangan, dan terkadang dibumbui emosi.
Kantor berita AFP melaporkan pada Senin pagi waktu setempat, Presiden Perancis Emmanuel Macron memukul meja dengan tangannya dan mengancam untuk keluar dari diskusi.
Diskusi kembali dijadwalkan pada Senin (20/07) pukul 12.00 waktu Inggris.
Lantaran diskusi masih buntu sampai Minggu malam, Presiden Dewan Uni Eropa mengingatkan para pemimpin bahwa lebih dari 600.000 orang di dunia telah meninggal karena virus corona. Ia berharap bahwa "judul berita besok adalah Uni Eropa telah menyelesaikan misi yang tidak mungkin."
Pada Senin pagi, total kasus positif virus corona di dunia hampir mencapai 14,5 juta.
Gejolak Perundingan
Para pemimpin negara-negara Uni Eropa pertama kali bertemu pada Jumat (17/07) di Brussels untuk membahas anggaran tujuh-tahunan blok itu sebesar satu triliun euro dan rencana paket stimulus guna membantu pemulihan ekonomi negara-negara anggota.
Itu adalah rapat tatap muka pertama antara para pimpinan EU sejak banyak negara menutup wilayahnya, atau lockdown, guna menghentikan penyebaran virus corona pada Maret lalu.
Negara-negara anggota Uni Eropa dapat digolongkan menjadi dua: mereka yang terkena dampak parah pandemi dan mereka yang khawatir soal biaya dari rencana pemulihan ekonomi.
Beberapa negara di utara Eropa seperti Belanda dan Swedia telah menentang rencana paket stimulus. Mereka berpendapat bahwa stimulus sebaiknya diberikan sebagai pinjaman, bukan hibah.
Namun negara-negara seperti Italia dan Spanyol sangat membutuhkan bantuan untuk memulihkan ekonomi mereka yang hancur. Mereka menuding Uni Eropa belum berbuat cukup banyak untuk membantu negara-negara yang paling terdampak. Italia, khususnya, adalah salah satu negara Eropa yang paling awal dihantam pandemi dan telah mencatatkan 35.000 korban meninggal dunia, salah satu yang tertinggi di dunia.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan Eropa "tengah diperas oleh 'orang-orang pelit'" dan ia menggambarkan negosiasi yang tengah berjalan "panas."