Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lomba Melukis Virtual

Olly Apresiasi Lomba Lukis Virtual Dinas Kebudayaan, Diikuti 213 Peserta, Total Hadiah 28 Juta

Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw mengapresiasi Lomba Lukis Virtual yang diadakan oleh UPTD Taman Budaya

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Aswin_Lumintang
istimewa
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey saat menyerahkan hadiah Lomba Melukis Virtual kepada Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Provinsi Sulut, Jenry Sualang 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Gubernur Sulut, Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw mengapresiasi Lomba Lukis Virtual yang diadakan oleh UPTD Taman Budaya dan Museum Dinas Kebudayaan Daerah Provinsi Sulut.

Telah ikut dan meramaikan lomba dengan empat kategori yakni, kategori Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan kategori umum, sebanyak 213 peserta.

Kadis Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Jenry Sualang saat bersama dengan tim juri
Kadis Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Jenry Sualang saat bersama dengan tim juri (istimewa)

Lomba Seni Lukis Virtual ini merupakan yang pertama di Indonesia yang digelar Dinas Kebudayaan Daerah Provinsi Sulut di masa Pandemi Covid-19.

Ratusan peserta beradu skil melukis dengan gaya seni yang dimiliki masing-masing sesuai kategori peserta lomba.

Pembukaan secara virtual dilakukan Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Provinsi Sulut, Jenry M Sualang SPd MAP, Jumat (10/07/2020). Sedangkan total hadiah sebesar Rp 28 juta sudah diberikan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey SE kepada Dinas Kebudayaan Daerah Provinsi Sulut, tinggal diberikan kepada pemenang.

Rincian 213 peserta ini berasal dari kategori SD sebanyak 45 siswa, SMP sebanyak 38 siswa, SMA/sederajat 61 siswa dan kategori umum sebanyak 69 orang.

Ketua panitia pelaksana lomba, Drs Ferdy Tamarindang, yang juga Kepala UPTD Taman Budaya dan Museum di Dinas Kebudayaan Daerah Sulut melaporkan bahwa kegiatan lomba ini mengangkat tema ‘Aku Indonesia, Aku Cinta Budaya, Museum di Hatiku’ dengan subtema: Merajut Budaya di Masa Pandemi Covid-19.

Ferdy Tamarindang membeberkan tujuan kegiatan Lomba Seni Lukis Virtual yakni demi meningkatkan kreativitas seni lukis agar tetap produktif di tengah pandemi Covid-19.

Para pemenang lomba melukis virtual dari berbagai kategori
Para pemenang lomba melukis virtual dari berbagai kategori (istimewa)

“Selaun itu, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kecintaan masyarakat terhadap museum dan seni serta mewujudkan pemajuan kebudayaan di daerah Sulut melalui pelaksanaan lomba seni lukis virtual,” ujar Tamarindang.

Lomba ini dibuka pada pukul 10.00 wita dari UPTD Taman Budaya dan Museum Dinas Kebudayan Kebudayaan Daerah Provinsi Sulut dan diikuti para peserta dari Rumah masing-masing.

Sementara Tim Juri berasal dari unsur Pperguruan Tinggi Seni, Perguruan Seni Rupa dan Praktisi Seni Lukis.

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Provinsi Sulut Jenry Sualang SPd MAP mengajak generasi muda saat agar memiliki 4 kecerdasan sebagai modal dasar membangun karakteristik jati diri bangsa yang unggul di masa depan.

Hal itu disampaikan Jenry Sualang saat membuka kegiatan ‘Lomba Seni Lukis Virtual’ yang digelar UPTD Taman Budaya dan Museum Dinas Kebudayaan Daerah Provinsi Sulut, Jumat (10/07/2020).

Menurut dia, saat ini Pemprov Sulut bekerjasama dengan jajaran Pendidikan dan Kebudayaan sementara mencari orang orang yang cerdas, hebat tapi berbudaya.

“Karena di satu pihak, banyak orang cerdas dan hebat saat ini, tapi tidak berbudaya,” ujarnya.

Padahal, tambah Sualang, hal itu sudah diamanatkan melalui UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan UU No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

“Tujuannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya,” kata Sualang.

Ia menyebutkan bahwa ada 4 kecerdasan yang patut dimiliki generasi muda, yaitu Cerdas Intelektual, Cerdas Emosional Sosial, Cerdas Spiritual dan Cerdas Kinestetik.

Ia membeberkan bahwa Kecerdasan Intelektual seperti menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diraih dengan belajar dan belajar.

“Pemerintah melalui instansi terkait terus menerus mendidik dan membina generasi muda untuk meningkatkan kecerdasan intelektual dengan cara menguasai Ilmu Pengetahuan dan teknologi. Maka wajarlah anak-anak kita sekolahkan sejak usia dini dari SD sampai PT, termasuk bagaimana kita juga ikut melibatkan anak-anak kita dalam lomba lukis virtual ini,” ungkap Sualang.

Selain kecerdasan intelektual, pemerintah juga menghendaki hadir pula orang-orang yang memiliki Kecerdasan Emosional Sosial.

“Apa saja itu ? Ya, itulah orang-orang yang suka menghargai hasil karya orang lain, pendapat orang lain, memiliki toleransi antar pemeluk agama yang berbeda keyakinan, orang yang tidak sombong, orang yang jujur, orang yang suka rela berkorban, memiliki etika yang baik. Inilah orang yang cerdas emosional sosial,” tuturnya.

Bahkan, tambah Sualang, begitu banyak pemimpin yang berhasil, karena pemimpin tersebut memiliki kecerdasan emosional sosial dalam dirinya, dan bukan hanya cerdas secara intelektual.

Selain itu juga, ada yang disebut Kecerdasan Spiritual. Hubungan secara spiritual antara manusia dengan Sang Pencipta.

Tiga kecerdasan inipun dinilai cukup untuk membangun karakteristik seseorang. Akan tetapi, kata Sualang, dibutihkan satu lagi kecerdasan, yakni Kecerdasan Kinestetik yang ditemukan dalam bentuk kegiatan olahraga dan seni.

“Kecerdasan-kecerdasan inilah yang harus ada dalam membentuk karakteristik generasi muda masa depan; cerdas intelektual, cerdas emosional sosial, cerdas spiritual dan cerdas kinestetik,” tandasnya.

Inilah pemenang lomba melukis virtual gelaran Dinas Kebudayaan Sulut
Inilah pemenang lomba melukis virtual gelaran Dinas Kebudayaan Sulut (istimewa)

Dalam rangka Lomba Seni Lukis Virtual ini, kata Sualang, para peserta dan pelaksana serta Tim Juri dituntut memiliki kecerdasan emosional sosial dalam arti bahwa apa yang menjadi petunjuk teknis lomba haruslah dipegang dan diikuti dengan benar dan jujur.

“Kalau panitia lomba tetapkan bahwa jam 10.00 Witta mulai berlomba, mari kita lakukan. Di sini kita dilatih untuk bersikap profesional. Kita menghargai hasil karya orang lain, bangga pada hasil karya kita, bahkan kita bangga bila kita juga masih belum berhasil sebagai pemenang lomba dan hasil karya orang lain masih lebih baik dari hasil karya kita. Itulah kelebihan orang yang memiliki kecerdasan emosional sosial,” ujar Sualang.

Ia pun menyinggung bahwa hingga saat ini banyak orang cerdas intelektual, tidak memiliki kecerdasan emosional sosial.

“Orang semacam ini, hanya senang memberi kritik pada teman dan pemerintah, tapi tidak menyampaikan solusi atau jalan keluar terhadap satu permasalahan,” imbuhnya.

Ia pun berharap generasi muda saat ini perlu memiliki 4 kecerdasan di atas, sehingga sekalipun berhadapan dengan tantangan, akan tetapi hal itu bisa dilewati karena sudah terbangunnya karakteristik para generasi muda dengan 4 kecerdasan itu.

“Orangtua, para peserta dan tim juri tentunya berharap hasil dari lomba ini akan menjadi sesuatu yang berharga, karena hasil yang diperoleh merupakan hasil dari kerja yang profesional dan jujur,” tandas Sualang.

“Pemprov Sulut, Pak Gubernur Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Sulut, Drs Steven Kandouw mengapresiasi kegiatan ini dengan luar biasa. Bahkan Pak Sekprov Edwin Silangen SE MS atas nama Gubernur menandatangani surat yang ditujukan kepada Bupati dan Walikota se-Sulut untuk melibatkan seluruh siswa SD, SMP, SMA/sederajat dan masyarakat umum untuk mengikut Lomba Seni Lukis Virtual ini. Sehingga jadwalnya sudah ditutup pada tanggal 30 Juni 2020, tapi ditunda dan diperpanjang sampai tanggal 6 Juli 2020, karena antusiasnya para peserta yang mendaftar,” ujarnya.

Diketahui Lomba Seni Lukis Virtual ini diikuti 213 peserta yang berasal dari kategori SD sebanyak 45 siswa, SMP sebanyak 38 siswa, SMA/sederajat 61 siswa dan kategori umum sebanyak 69 orang.

Pembukaan lomba ditandai dengan pemukulan alat tradisional Tetengkoren oleh Kadis Kebudayaan Jenry Sualang SPd MAP disaksikan jajaran Dinas Kebudayaan, Tim Juri dan peserta secara Virtual.

Adapun tema lomba yaitu ‘Aku Indonesia, Aku Cinta Budaya, Museum di Hatiku’ dengan subtema: Merajut Budaya di Masa Pandemi Covid-19.

Hadiah yang disiapkan bagi pemenang lomba, totalnya sebesar Rp 28 juta yang sudah diberikan Gubernur Sulut, Olly Dondokambey tinggal diberikan ke para pemenang.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved