Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Najwa Shihab

Najwa Shihab Singgung Vonis Penyerang Novel Baswedan: Bayangkan Wajah Hukum Makin Mirip Sandiwara

"Mari kita bayangkan 10 tahun dari sekarang, korupsi tidak lagi dilakukan dengan sembunyi."

Editor: Frandi Piring
Youtube @Najwa Shihab
Najwa Shihab bahas Kasus Novel Baswedan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Presenter Najwa Shihab mengkritisi terkait vonis terdakwa kasus penganiayaan kepada Penyidik KPK Novel Baswedan.

Putusan vonis kepada terdakwa penyerang Novel Baswedan telah dijatuhkan Majelis Hakim.

Diketahui, dua terdakwa, yakini Rahmat Kadir dan Ronny Bugis masing-masing divonis 2 tahun penjara dan 1 tahun 6 bulan penjara.

Vonis ini lebih tinggi dari tuntutan yang dibacakan oleh jaksa penuntut umum (JPU) yang menuntut satu tahun penjara.

Menurut Najwa, putusan tersebut tergolong ringan, namun terdengar seperti hukuman seumur hidup bagi pemberantasan korupsi.

Sebab, sudah tiga tahun kasus tersebut bergulir, berbagai pihak telah menuntut pengusutan dan pemburuan pelaku.

Bahkan, pemerintah juga telah membentuk tim ad hoc pencari fakta untuk membongkar kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK itu.

Najwa Shihab bahas Kasus Novel Baswedan.
Najwa Shihab bahas Kasus Novel Baswedan. (Youtube Najwa Shihab (Capture))

"Namun semua hanya berakhir dengan putusan yang tak memberi efek jera," kata Najwa.

Lantaran hal itu, Najwa menilai, setelah adanya vonis itu, maka tuntutan dan perlawanan membongkar aktor intelektual di balik kasus ini akan dimentahkan begitu saja.

"Dengan dalil 'sudah diproses secara hukum'," lanjutnya.

Najwa menyebut, Novel hanya satu dari sekian penegak hukum di Indonesia, namun kasus yang menimpanya tidak berdiri sendiri.

"Ia menjadi bagian dari rentetan gejala kasat mata," ujar Najwa.

Lebih lanjut, Najwa menjelaskan, dengan adanya perspektif, maka masyarakat bisa menghadapi dan mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi di masa depan.

Kolase Foto Ronny Bugis - Novel Baswedan - Rahmat Kadir
Kolase Foto Ronny Bugis - Novel Baswedan - Rahmat Kadir (Foto Tribunnews/Irwan Rismawan/Wisnu Agung/Beritagar.id)

"Itulah yang memungkinkan kita membayangkan kondisi 10 tahun mendatang, gejalanya jelas ada, indikasinya juga nyata, ini memang sebuah distopia."

"Mungkin akan ada yang menganggapnya berlebihan tapi apa yang salah dengan kecemasan?" katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved