Djoko Tjandra
Malu Ada Polisi Bantu Djoko Tjandra, Mantan Wakapolri Berharap Tak Terkait Isu Ganti Kapolri
Djoko Tjandra yang saat ini sedang ramai dibahas, kabarnya pernah dibantu oleh oknum polisi.
Kini, Adang tercatat sebagai anggota Komisi III DPR.
Sebagai wakil rakyat, dia menegaskan akan mendorong agar perkara itu diusut tuntas.
“Sikap Komisi III jelas, akan memanggil dan memberi kesimpulan case tersebut,” tambahnya.
Jangan Berhenti di Brigjen Prasetijo Utomo
Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan, pengejaran terhadap buronan Djoko Tjandra tak boleh berhenti di mantan Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri Brigjen Prasetijo Utomo.
Menurut Mahfud MD, meski Brigjen Prasetijo Utomo yang mengeluarkan surat untuk Djoko Tjandra, ia menduga ada pihak lain yang turut terlibat.
Hal itu disampaikan Mahfud MD dalam sesi wawancara bertajuk 'Djoko Tjandra dan Mafia Hukum Kita' bersama media Tempo, Sabtu (18/7/2020).
"Jangan hanya menindak Bapak Brigjen Prasetijo yang mengeluarkan surat jalan."
"Itu pasti banyak kaitannya, enggak mungkin dia sendiri. Tidak mungkin," kata Mahfud MD.
Mahfud MD pun mendorong ada pengungkapan lebih dalam terhadap kasus buron Djoko Tjandra. Pihaknya pun akan menelisik lebih dalam ke institusi lain selain Polri.
"Ada lagi mungkin di aparat lain, masih banyak kaitannya," ucap Mahfud MD.
Mahfud MD pun membantah tertangkapnya Djoko Tjandra bukan karena bobroknya negara.
Justru, ia melihat negara dilihat dari sudut pandang masyarakat turut berpartisipasi aktif.
"Anda ikut membongkar Djoko Tjandra, jadi pemerintah tak bisa main-main," jelas Mahfud MD.
Selain Brigjen Prasetijo Utomo, Kapolri Jenderal Idham Azis juga mencopot Irjen Napoleon Bonaparte sebagai Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri.