Pilkada 2020
ODSK Lebih Siap, CEP Pintar, VAP Tulus, Strategi Sun Tzu dalam Pilgub 2020
Jika Berperang Demi Cinta Kasih, Bila Menyerang Akan Menang, Bila Bertahan Akan Tangguh. Karena Langit Melindunginya Bagai Seorang Ibu
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
Berdasarkan pengalaman, ia membeber, calon incumbent yang muncul pertama kali, pasti menang. "Biasanya (menang)," kata SHS.
ODSK juga lebih cermat dalam perencanaan. Ini merupakan faktor penting dalam peperangan, menurut Sun Tzu.
"Berpura pura ke utara namun menuju ke selatan"
Salah satu ayat dalam Sun Tzu itu diaplikasikan oleh Tetty Paruntu.
Alhasil ia menang dalam perebutan tokoh BMR melawan VAP.
• PPK Amurang Timur Plenokan 1.441 Dukungan untuk Calon Perseorangan
Beda dengan VAP yang gembar-gembor, kubu CEP terkesan sunyi. Mereka bergerak
dalam diam.
Ketika saatnya tiba, barulah panggung dibuka. Di atasnya CEP berdiri dengan Sehan Landjar.
CEP mengunci tokoh BMR.
VAP pun hilang kesempatan meminang tokoh BMR.
Gaya politik CEP tersebut bak serangan kilat, yang dalam ayat Sun tzu disebut "bagai menggelindingkan
batu dari tempat yang tinggi, suatu pasukan tidak tertahankan".
Pengamat politik Universitas Sam Ratulangi, Josef Kairupan memuji strategi CEP
Menurut dia, meski saat ini demokrasi di Sulut telah berkembang maju, namun sentimental pemilih berdasarkan keterwakilan daerah, sangat tinggi.
• Kabar Buruk, Wonderkid Andalan Arsenal Harus Menepi Hingga Akhir Tahun
"Karena tak bisa dipungkiri, politik identitas saat ini masih berlaku bagi sebagian konstituen, nah, peluang ini yang saya rasa mampu dilihat oleh Golkar dengan mengusung keterwakilan Minahasa dan BMR (Bolaang Mongondow Raya), yakni CEP dan SSL. Sebab tak bisa dipungkiri, BMR menjadi kantong suara, di mana pemilihnya juga banyak," katanya.
Bupati Talaud Elly Lasut juga punya ide brilian. Ia hendak membentuk poros koalisi Golkar dan Nasdem.
Ia berpendapat, petahana hanya bisa dikalahkan jika semua kekuatan oposisi bersatu.
Ini mirip dengan strategi Sun Tzu "Jangan abaikan koalisi dengan kerajaan lain".
Sayang gagasan brilian ini buyar. Ego partai masih lebih kuat.