Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Bolmong

Tanaman yang Bikin Petani Jadi Miliader Ini Siap Dikembangkan di Bolmong

Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow melirik tanaman Porang untuk dikembangkan di Kabupaten Bolmong

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Arthur Rompis
Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow melirik tanaman Porang untuk dikembangkan di Kabupaten Bolmong. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow 
melirik tanaman Porang untuk dikembangkan di Kabupaten Bolmong. 

Yasti melihat potensi besar tanaman ini untuk mensejahterakan masyarakat Bolmong.

"Tanaman ini sering dianggap sebelah mata, tapi punya nilai ekonomis tinggi," kata dia.

Sebut Yasti, iklim Bolmong sangat cocok untuk tanaman tersebut.

Tanah di Bolmong juga subur hingga menunjang pertumbuhan porang.

BPK Audit APBD Temukan Kerugian Rp 41 Miliar, Wajib Kembalikan ke Kas Daerah

"Untuk itu saya mengajak petani untuk mengembangkan tanaman ini," ujar dia.

Yasti mengungkap, sejumlah investor tertarik mengembangkan Porang di Kabupaten Bolmong.

Diketahui, tanaman porang tengah jadi perbincangan. Dahulu, tanaman jenis umbi-umbian ini hampir tak dilirik untuk dibudidaya. Bahkan di beberapa daerah, porang sering dianggap sebagai makanan ular.

Umbi dari porang banyak dicari di pasaran luar negeri, seperti Jepang dan Korea. Tepung umbinya dipakai sebagai bahan baku kosmetik dan obat.

Warga Kayumoyondi Telah Menerima Bantuan Bapok Covid-19 Tahap Dua dari Pemkab Boltim

Di Madiun, semenjak dibudidayakan petani dari tahun 1970-an, porang menjadi komoditas tanaman perkebunan yang menjanjikan bagi petani setempat.

Harga porang iris kering yang terus melonjak dari tahun ke tahun menjadikan banyak petani yang banting setir menanam porang.

Hampir semua hasil umbi porang di Madiun diekspor sebagai bahan baku ramen atau mi tradisional Jepang, serta untuk bahan konyaku dan kosmetik.

Pendapatan yang diterima petani lebih besar bila bisa memberikan nilai tambah pada umbi porang. Caranya dengan mengolah jadi chips (irisan tipis) atau tepung.

Chips porang dihargai hingga Rp 27.000 per kg dan tepung porang dihargai hingga Rp 600.000 per kg. Petani porang di Madiun pun menerima bantuan tiga alat pengolah porang jadi chips dari pemerintah pusat. (art)

Bawaslu Sitaro Temukan Anggota PPS Terkontaminasi Parpol, KPU Diminta Bertindak Tegas

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved