Sosok Tokoh
Sering Sampaikan Data Covid-19, Yurianto Dijuluki 'Pembawa Berita Kematian', Berikut Ceritanya
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto bercerita, ia pernah dijuluki "pembawa berita kematian"
TRIBUNMANADO.CO.ID - Siapa yang tak kenal dengan Achmad Yurianto?
Sosok Yuri sapaan yang biasa akrab di telinga masyarakat ialah seorang yang selalu di nanti-nantikan kuran lebih 4 bulan terakhir ini saat sore hari.
Achmad Yurianto adalah Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 yang setiap harinya tampil di layar kaca untuk memberitakan perkembangan terkini update data Covid-19 di Tanah air.
• Info Lowongan Kerja Khusus bagi Lulusan SMK, Cek Posisi dan Link Pendaftarannya
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto bercerita, ia pernah dijuluki "pembawa berita kematian" karena selalu menyampaikan perkembangan data Covid-19.
Padahal, saat itu Yuri tak hanya menyampaikan soal angka kematian, tetapi juga informasi terkait lainnya yang perlu diketahui, termasuk materi edukasi masyarakat.
"Saya omongkan dengan data yang saya miliki, sehingga di awal-awal dengan 15 menit saya menerangkan, 10 menit untuk edukasi, dan 5 menit terakhir untuk umumkan data (Covid-19)," kata Yuri saat menyampaikan pidato dalam acara peluncuran buku "Menghadang Corona: Advokasi Publik di Masa Pandemi" karya Saleh Daulay secara virtual, Jumat (10/7/2020).
"Yang selalu dipakai semua adalah tontonan 5 menit terakhir itu, sehingga Achmad Yurianto (disebut) pembawa berita kematian," kata dia.
"Sampai saya akali yang 5 menit saya pindah-pindahin, saya potong-potong, data positif tak tambahin edukasi. Begitu saya ngomong di YouTube, dirangkai lagi jadi itu (data kematian Covid-19). Jadi, inilah yang kemudian saya berterima kasih mendapat julukan pembawa berita kematian," ujar Yuri.
Menurut dia, respons masyarakat lantas berubah ketika dr Reisa Broto Asmoro ditunjuk menjadi rekannya dalam menyampaikan perkembangan Covid-19.
Setelah ada Reisa, kata dia, pandangan masyarakat pun berubah.
"Begitu partner saya ditunjuk oleh kementerian komunikasi muncul dr Reisa Broto Asmoro, saya minta untuk edukasi baru berubah pandangan bahwa Covid-19 tidak menakutkan lagi, tidak menakutkan lagi Covid-19, yang baca Covid-19 maksudnya," tutur Yuri.
• KABAR GEMBIRA Uang Pensiun PNS Akan Naik, Bisa Rp 20 Juta per Bulan?
Profil Achmad Yurianto:
1. Lulusan Universitas Airlangga
Achmad Yurianto menempuh pendidikan S1 Kedokteran di Universitas Airlangga, Surabaya dan lulus tahun 1990.
Selama masa perkuliahan, ia aktif dalam organisasi dan dipercaya menjadi Komandan Resimen Mahasiswa Unair tahun 1986 sampai 1988.
2. Jadi Dokter Militer
Selepas kuliah, Achmad Yurianto mengawali kariernya menjadi dokter militer.
Tahun 1987 ia bergabung menjadi Perwira Utama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya.
Kemudian, di tahun 1991 ia mengabdi di Kesehatan Daerah Militer IX Udayana Bali.
Di tahun yang sama, Achmad Yurianto juga dipercaya menjadi dokter di Dili Timor Timur.
3. Jadi Kepala Rumah Sakit
Tahun 2008 Achmad Yurianto dipercaya menjadi Wakil Kepala RS tingkat II Dustira, Cimahi, Jawa Barat karena kariernya yang baik sebagai dokter militer.
Kemudian, ia juga diangkat menjadi Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro Semarang, hingga tahun 2011 menjadi Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI.
4. Gabung Kemenkes
Achmad Yurianto bergabung ke Kementerian Kesehatan di tahun 2015.
Ia dipercaya menjabat Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Ia juga menduduki Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan.
Lalu pada 9 Maret kemarin Achmad Yurianto naik jabatan menjadi Direktur Jenderal P2P Kemenkes.
5. Jadi Jubir Virus Corona
Achmad Yurianto ditunjuk pemerintah untuk menjadi juru bicara penanganan kasus virus corona di Indonesia.
Hal itu bermula dari penugasannya mengatur observasi WNI yang pulang Wuhan, China di pulau Natuna.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Yurianto yang Dijuluki "Pembawa Berita Kematian" karena Sampaikan Data Covid-19