Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

BONGKAR KEBENARAN Covid-19 pada FBI, Dokter Yan Lari dari China: 'Mereka akan Membunuh Kita Semua'

Dr Li-Meng Yan, yang bekerja di Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong, mengklaim dia bisa dipenjara bahkan dihilangkan karena aksinya ini.

Editor:
NICOLAS ASFOURI / AFP
Seorang insinyur melihat sel-sel ginjal monyet ketika dia melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Ruang Budaya Sel di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing. Sinovac Biotech sedang melakukan satu dari lima uji klinis vaksin potensial yang telah disahkan di China, -Ilustrasi Penelitian Virus Corona. 

TRIBUNMANADO.CO.ID – Di tengah penyebarannya yang kian menjadi, teka-teki virus corona atau Covid-19 yang melanda dunia masih menajadi pertanyaan.

Bahkan, hingga saat ini teka-teki kebenaran asal muasal pendemi Virus corona ini masih belum ada yang valid.

Namun, belum lama ini sempat beredar kabar dan klaim COVID-19 ini berasal dari Wuhan China.

Intisari-online.com menyebutkan bahwa hingga detik ini kasus virus corona masih ada di seluruh dunia, meskipun faktanya banyak masyarakat yang mulai tidak memperdulikannya.

Di tengah menurunkan kabar mengenai Covid-19, sebuah fakta mengejutkan terungkap.

Dr Li-Meng Yan, yang bekerja di Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong, mengklaim dia bisa dipenjara bahkan dihilangkan karena aksinya ini.

Dr Li-Meng Yan pembelot China yang melarikan diri ke Amerika Serikat.
Dr Li-Meng Yan pembelot China yang melarikan diri ke Amerika Serikat. (Tangkapan Layar/GNews)

Ia berhasil melarikan diri dari China kemudian menuju Amerika untuk mengungkap fakta soal Covid-19, lapor Daily Star Sabtu (11/7/20).

Dr Li-Meng Yan, yang merupakan spesialisasi dalam virologi dan imunologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong meninggalkan China pada 28 April lalu.

Jika tertangkap dia bisa saja dijebloskan ke penjara, dihilangkan, bahkan dibunuh.

Yan mengatakan pada Fox News bahwa pemerintah China tahu tentang wabah itu jauh sebelum dipublikasikan.

Namun atasannya mengabaikan laporan penelitiannya yang dilakukan pada awal pandemi.

Yan, mengatakan, "Alasan saya datang ke AS, adalah karena saya ingin menyampaikan kebenaran soal Covid-19." 

Di tempat kerjanya yang digolongkan sebagai laboratorium rujukan Organisasi Kesehatan Dunia, Yan mengklaim bahwa dia adalah orang pertama yang mempelajari kasus mirip SARS ini.

Seorang teman di Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan Penyakit di China dilaporkan memberi tahu dia tanggal 31 Desember tentang kemungkinan penularan dari manusia ke manusia.

Namun, begitu dia melaporkan, Bosnya hanya mengangguk dan menyuruhnya tetap bekerja.

Yan menambahkan, "ada banyak, banyak pasien yang tidak mendapatkan perawatan tepat waktu dan diagnosis tepat waktu." 

"Dokter rumah sakit takut, tetapi mereka tidak bisa bicara. Staf CDC ketakutan," katanya.

Ketika dia memutuskan untuk berbicara, Yan mendapati dirinya dalam bahaya.

Dia membagikan beberapa teorinya pada seorang blogger Hong Kong yang berbasis di AS, yang menyarankannya untuk pindah ke AS.

Yan memohon pada suaminya untuk pergi bersamanya, tetapi dia menolak.

Yan mengatakan, "dia kecewa, dia menyalahkan saya dan mencoba merusak kepercayaan diri saya, dia mengatakan mereka akan membunuh kita semua." 

Setelah tiba di AS, Yan diinterogasi oleh FBI selama berjam-jam.

Pemerintah China yang mendengar hal itu, langsung menyerbu kampung halaman Yan di Qingdao, menggeledah apartemennya dan menanyai orang tuanya.

Universitas Hong Kong menurunkan halaman dan mencabut akses ke portal dan email online milik Yan.

Ia mengatakan pada Fox News, dalam sebuah pernyataan,"Dr Li-Meng Yan tidak lagi menjadi anggota staf Universitas." 

"Karena menghormati karyawan kami yang sekarang tidak mengungkapkan informasi pribadi tentangnya, pemahaman Anda sangat dihargai," katanya.

Kedutaan Besar China di AS mengatakan,"Kami belum mendengar tentang orang ini." 

"Pemerintah China telah merespon dengan cepat wabah Covid-19 dengan cepat dan efektif sejak awal," katanya.

"Semua upaya yang telah didokumentasikan dengan jelas dalam buku putih 'Fighting With Covid-19: China In Action' dengan transparansi penuh," (*)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Ilmuwan Pembelot dari China Bongkar Kebenaran Covid-19 pada FBI, Pemerintah Serbu Kampungnya , https://palembang.tribunnews.com/2020/07/11/ilmuwan-pembelot-dari-china-bongkar-kebenaran-covid-19-pada-fbi-pemerintah-serbu-kampungnya?

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved