Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Sulut

Kasus Covid-19 Jangan Seperti 'Gunung Es', Wagub Sebut Pemerintah Tak Pernah Tutupi

Jangan sampai kasus Covid 19 di Sulut terjadi seperti teori gunung es. Di permukaan kecil, padahal di dalam besar sekali

Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
Istimewa
Wagub Sulut Steven Kandouw 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Jangan sampai kasus Covid-19 di Sulut terjadi seperti teori gunung es.

Di permukaan kecil, padahal di dalam besar sekali.

Demikian disampaikan Wakil Gubernur Sulut,  Steven Kandouw saat membuka kegiatan Sulut Berdoa lewat aplikasi pertemuan online, Jumat (10/7/2020).

"Jangan sampai terjadi di daerah yang kita cintai ini dan itu tidak terjadi di Sulawesi Utara,” kata dia. 

Berdasarkan data resmi pemerintah pusat, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia termasuk Sulut bertambah dalam beberapa hari terakhir ini. 

Sulut Berdoa Bersama, Wagub Steven Kandouw Kutip Ayat Favorit di Kitab Filipi

Kendati demikian, ia percaya dengan penanganan optimal yang terus dilakukan pemerintah hingga kini dapat mengurangi penyebaran Covid-19.

“Tapi saya yakin ini akan berkurang lagi seperti minggu-minggu yang lalu. Singkat kata penyebaran Covid-19 masih terus terjadi di dunia, Indonesia dan di Sulut,” ungkap Steven.

Ia juga mengapresiasi semakin meningkatnya jumlah kesembuhan pasien Covid-19.

“Jangan hanya melihat outputnya tapi lihat juga inputnya bahwa ini fakta. Kalau di daerah lain tes swab dan lain-lain oleh beberapa pemerintah daerah tidak mau diumumkan, tapi Pak Gubernur kita mau, jangan ada yang ditutup-tutupi, lebih masif lebih bagus, lebih banyak lebih bagus," ujarnya.

PDI-P Penuhi Syarat, Nasdem Demokrat Golkar Wajib Koalisi

Ia menerangkan, tingkat pemeriksaan laboratorium Sulut merupakan yang tertinggi di Indonesia.

"Di sisi lain juga pemeriksaan lab di Indonesia ini kita boleh bangga, karena presentasinya kita paling tinggi. Penetrasi ini sangat bagus karena kita boleh tahu mana yang jadi penyebaran," kata dia. 

Wagub menjelaskan, pararel dengan pandemi Covid-19 ini, secara resiprositas memengaruhi keadaan ekonomi.
Contohnya di dunia pariwisata 3 tahun belakangam,  mengakibatkan investasi pariwisata yang tinggi, penciptaan lapangan pekerjaan yang luar biasa.

Coba Kabur, Residivis Penipuan dan Penggelapan Dilumpuhkan Tim Maleo Polda Sulut

Setelah krisis Covid-19 ini yang paling merasakan dampaknya adalah para pelaku pariwisata sehingga banyak yang kehilangan pekerjaan dan kekurangan penghasilan dari dunia pariwisata,  kondisi perekonomian terganggu.

Ada tiga hal penting dalam ekonomi yakni pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan dan upaya pemakmuran masyarakat.

“Yang pertama ekspor selanjutnya investasi dan government expenditure, (belanja pemerintah),”  ujarnya.

Dengan kata lain, bahwa krisis Covid-19 ini menjadi krisis multi dimensi di dunia.

“Dan ini adalah stand point kita yang harus kita hadapi. Untuk itu satu sisi kita harus melawan penyebaran Covid-19, di sisi lain kita harus hidup dengan new normal," ujarnya.

Korsel Gempar, Wali Kota Seoul Park Won-soon Tewas Gantung Diri, Ini Sosok dan Karir Politiknya

Gubernur Olly Dondokambey mengimplementasikan apa yang sudah dikeluarkan oleh Presiden terkait New normal.

Gubernur mengeluarkan Pergub Nomor 44 Tahun 2020 tentang adaptasi kehidupan baru menuju masyarakat produktif dan aman Covid 19.

Adapun kegiatan Sulut Berdoa turut dihadiri Ketua FKUB Pdt Lucky Rumopa, Ketua BAMAG Pdt Johan Manampiring, Ketua Pelsis Sulut Marselino Sepang, Ketua PMK Shefanya Lintuuran, Ketua JTE Yoel Sompie dan Yosua Liow. (ryo) 

Sudah 85 Warga Tomohon yang Terpapar Covid-19

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved