China Diserbu Negara-negara yang Sering Berkonflik, dari Masalah Klaim Wilayah Hingga Perdagangan
Negara di dunia justru melakukan serangan balik terhadap Negeri "Panda", daripada melegitimasi klaim yang dibuat oleh China
TRIBUNMANADO.CO.ID - Perekonomian global kini terhuyung-huyung karena pandemi virus corona.
Presiden China, Xi Jinping, memutuskan bahwa inilah saat yang tepat bagi China menegaskan dominasi sekaligus ekspansi teritorialnya.
Negara di dunia justru melakukan serangan balik terhadap Negeri "Panda", daripada melegitimasi klaim yang dibuat oleh China.
Salah satu contohnya, India menaikkan tarif masuk bagi produk China, melarang investasi dari negara itu, memblokir aplikasi-aplikasi dari Bejing, dan lain sebagainya.
Para penduduk India juga beramai-ramai memboikot produk "Made in China".
Gerakan tersebut juga semakin masif kala pemerintah India meminta situs jual beli daring skala internasional, Amazon, menunjukkan negara pembuat produknya.
Langkah-langkah yang diambil pemerintah India dan penduduk India merupakan buntut dari bentrok berdarah antara tentara India dengan tentara China di perbatasan India-China.
Sementara itu, Filipina siap angkat senjata atas klaim China di Laut China Selatan.
Ketegangan antara Filipina dengan China memuncak ketika kapal nelayan Filipina ditenggelamkan di perairan Filipina oleh kapal China.
Ketika kapal-kapal perang milik China berlayar semakin dekat ke perairan Filipina, Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
AS sendiri menggelar latihan dua kapal induknya di Laut China Selatan, tepatnya di perairan Filipina.
Selain itu, kini dunia juga menyaksikan pemberlakuan Undang-undang (UU) Keamanan Nasional di Hong Kong oleh otoritas China.
Pemberlakuan UU tersebut memicu protes besar pada Rabu (1/7/2020) namun dipatahkan oleh pihak kepolisian.
Beberapa warga Hong Kong ditangkap.
UU tersebut mengekang kebebasan demokrasi bagi warga Hong Kong dan melarang tindakan subversif, pemisahan diri, terorisme, dan berkolusi dengan tentara asing.