Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Makanan

Angulas yang Berbentuk Seperti Cacing Kini Jadi Makanan Termahal di Dunia, Dulu Dijadikan Pakan Ayam

Tak disangka makan yang dulu menjadi pakan ayam bisa dijual dengan harga mahal.

Editor: Glendi Manengal
Casas.co.uk
Angulas yang sekarang menjadi makanan termahal di dunia 

Bendungan, degradasi lingkungan, dan penangkapan ikan yang berlebihan, mempengaruhi populasi anakan belut.

Semakin jarang angulas didapatkan, semakin mahal pula harganya.

Meski tidak memiliki rasa sama sekali, tetapi banyak orang yang penasaran untuk mencobanya sehingga berani membayar dengan harga mahal.

“Saya tidak akan membayar banyak untuk membelinya, makanan ini tidak memiliki rasa atau warna,"

"Tidak ada apa pun, mereka bahkan tidak berbau,"kata Rodrigo García Fonseca, kepala koki dari restoran Basque yang terkenal di Madrid, pada BBC.

"Selada memiliki lebih banyak aroma, tetapi ada dua orang di sini yang memesan setengah kilo angulas, seharga lima ratus euro pada satu waktu."

"Beberapa orang yang memiliki uang suka menghabiskannya. Siapa yang tidak suka menjadi sombong?" tambahnya.

Sebagai gambaran rasanya, resep memasak angulas biasanya melibatkan menggoreng bawang putih dan cabai merah dalam banyak minyak zaitun dan kemudian menambahkan anakan belut ini.

Jadi Makanan Termahal

Tetapi jika harga sekilo angulas sudah terlalu mahal untuk Anda, pada 2016 pelelangan sekotak anak belut terjual dengan harga 5.500 euro per kilo.

Sementara, kotak kedua terjual dengan harga yang lebih murah yakni 1.030 euro.

Menariknya, dua kotak belut ini dibeli oleh orang yang sama, yakni pemilik restoran yang mau membayar mahal untuk promosi bisnisnya.

Makanan Angulas
Makanan Angulas (grid.id)

“Ini adalah sedikit strategi pemasaran untuk restoran saya, serta penghargaan kepada nelayan,” kata Jose Gonzalo Hevia.

“Suasana di pelelangan sangat menarik, ini acara media besar, dan hari berikutnya, nama restoran saya ada di semua surat kabar dan di semua saluran televisi," tambahnya.

Beberapa pelanggannya bahkan datang 20 sampai 30 kali dalam satu musim untuk memakan belut.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved