Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Tanpa Ijazah Dokter, Para Tabib Berupaya Lindungi Desa dari Covid-19

Nizamuddin adalah salah satu dari sekitar 100.000 tenaga kesehatan informal di negara bagian itu.Para dokter tanpa kualifikasi.

Editor: Rizali Posumah
Warta Kota
Ilustrasi Dokter - Di India para tabib yang tak punya ijazah dokter berusaha melawan virus corona di desa mereka. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Meski harus melanggar aturan penjarakan sosial di tengah pandemi virus corona, namun sekelompok warga di negara bagian Bengal Barat berkukuh akan mengadakan salat berjamaah di masjid lokal mereka.

Hal ini membuat Mohammed Nizamuddin beraksi. Warga percaya padanya.

Meski tidak memiliki ijazah dokter, namun Pria berusia 54 tahun ini dipanggil "dokter" oleh warga. Mereka mengunjunginya untuk mendapatkan perawatan dan obat bila merasa sakit.

Nizamuddin adalah salah satu dari sekitar 100.000 tenaga kesehatan informal di negara bagian itu. Para dokter tanpa kualifikasi ini menyediakan layanan kesehatan pertama di puluhan ribu desa di India.

Seringkali dijuluki sebagai " tabib", tenaga kesehatan informal biasanya laki-laki berusia 40 tahunan, pernah menjadi pembantu dokter berkualifikasi selama sepuluh tahun atau lebih sebelum membuka klinik mereka sendiri di desa.

Di daerah pedalaman India, tempat layanan kesehatan sangat terbatas, jumlah mereka lebih banyak dari dokter.

Mereka menyediakan berbagai jenis perawatan medis kecuali operasi - meski mereka bisa memberi suntikan vaksin dan menjahit luka - dan merujuk pasien ke rumah sakit, bila si pasien merasa perlu perawatan lebih.

Mohammed Nizamuddin ketika menerima pasien. Dia menjadi salah satu tabib, julukan bagi tenaga kesehatan informal, yang diandalkan pemerintah India untuk melindungi desa dari Covid-19.
Mohammed Nizamuddin ketika menerima pasien. Dia menjadi salah satu tabib, julukan bagi tenaga kesehatan informal, yang diandalkan pemerintah India untuk melindungi desa dari Covid-19. (BBC News)

Beberapa negara bagian seperti Bengal Barat telah melatih ribuan tenaga kesehatan informal seperti ini.

Pekerjaan mereka mirip dengan "tenaga kesehatan non-dokter" di Afrika - sebagian besar layanan kesehatan pedesaan di Kenya, misalnya, dilakukan oleh perawat dan petugas kesehatan. Mereka juga diizinkan untuk membuat resep untuk berbagai jenis obat.

Di kampungnya di distrik Birbhum, Nizamuddin membujuk tetangganya agar tidak salat berjamaah di masjid.

"Ada banyak tekanan. Saya jelaskan mengapa ini bisa membahayakan kesehatan masyarakat. Mereka mendengarkan, dan akhirnya memutuskan untuk membuat jamaah yang lebih kecil di sejumlah tempat terbuka," kata Nizamuddin.

Ketika karantina wilayah untuk mencegah penyebaran infeksi dimulai pada akhir Maret, Nizamuddin menutup kliniknya yang sempit dan menyatu dengan rumahnya di distrik Birbhum.

Tapi dia terpaksa membukanya kembali setelah tiga hari ketika kebanjiran panggilan dari banyak penduduk desa yang membutuhkan perawatan dan obat.

Warga desa biasanya datang kepadanya dengan keluhan sakit perut, asma, flu karena penyakit paru, dan luka ringan.

Untuk merawat mereka, Nizamuddin menyimpan stok obat-obatan dasar, nebulizer, kain kasa, dan perban.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved