Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Konflik Laut China Selatan

Pancing Kemarahan China, AS Kerahkan 2 Kapal Perang Menuju Laut China Selatan

Dikabarkan kapal induk yang disertai kapal perang dan pesawat terbang itu sedang melakukan latihan militer.

Editor: Frandi Piring
Google
Ilustrasi Militer Amerika Serikat di Laut China Selatan 

Dia menyangkal pengerahan dua kapal induk bertujuan untuk unjuk kekuatan kepada militer China saat mereka sedang latihan militer.

Pejabat yang tidak berwenang untuk menjelaskan rincian dan berbicara dengan syarat anonim, mengatakan misi ini sebelumnya telah direncanakan untuk memastikan jalur pelayaran dan navigasi tetap terbuka di perairan internasional.

Letnan James Adams sebagai juru bicara Armada Pasifik AS mengatakan operasi itu tidak ada sangkut pautnya dengan peristiwa politik atau dunia saat ini.

Namun awal pekan ini, Pentagon mengatakan sedang memantau latihan militer China di perairan dan wilayah yang disengketakan dekat Kepulauan Paracel.

"Melakukan latihan militer atas wilayah yang disengketakan di Laut Cina Selatan kontraproduktif dengan upaya meredakan ketegangan dan menjaga stabilitas," kata Pentagon dalam pernyataannya, Kamis (2/7/2020).

Juga dikatakan, latihan militer China harusnya sudah selesai pada Minggu lalu.

Namun, nyatanya tidak dilakukan dan hal itu melanggar perjanjian 2002 tentang perilaku internasional di Laut China Selatan.

Kapal Induk China dan Amerika di Laut China Selatan
Kapal Induk China dan Amerika di Laut China Selatan (YouTube/military news)

Pernyataan dari Pentagon itu mengatakan tindakan China akan membuat situasi Laut China Selatan semakin tidak stabil.

Otoritas maritim Tiongkok pada akhir Juni menyatakan bentangan Laut China Selatan di sekitar Pulau Paracel atau Kepulauan Xisha terlarang bagi kapal lainnya selama periode latihan militer China.

Setidaknya otoritas mengatakan lima hari pertama Juli akan berlangsung latihan pasukan China di wilayah tersebut.

Menyoal kegiatan AS di Laut China Selatan, pemerintah China bungkam terkait hal tersebut.

Namun, China diduga akan mengeluarkan pernyataan aksi AS hanya kebetulan saja.

Operasi Angkatan Laut AS di Laut Cina Selatan dalam beberapa hari terakhir ini telah menarik kemarahan dari China.

"Tindakan provokatif oleh Amerika Serikat ini dengan sungguh-sungguh melanggar hukum dan aturan internasional yang relevan, dan secara serius melanggar kedaulatan dan kepentingan keamanan Tiongkok," kata Kolonel Senior Li Huamin, juru bicara Komando Teater Selatan militer Tiongkok.

Pernyataan tersebut mempersoalkan USS Gabrielle Giffords, kapal tempur pesisir yang melakukan operasi pekan lalu di Laut Cina Selatan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved