Timor Leste
18 Tahun Merdeka dari Indonesia, Bagaimana Kondisi Ekonomi Timor Leste Kini?
pada tanggal 20 Mei 2020, Timor Timur resmi memisahkan diri dari Indonesia, pasca-refrendum.
TRIBUNMANADO,CO.ID - Negara Timor Leste dulunya adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Waktu masih di Indonesia, namanya adalah Timor Timur Provinsi ke-27.
Timor Timur kemudian berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan sebagai satu negara, berpisah dari Indonesia.
Kemudian, setelah menjalani perjuangan yang cukup melelahkan, diwarnai bentrok dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), akhirnya pada tanggal 20 Mei 2020, Timor Timur resmi memisahkan diri dari Indonesia, pasca-refrendum.
Artinya, negara berdaulat yang bertetangga dengan Provinsi NTT ini sudah berusia 18 tahun.
Lalu, bagaimana kondisi perekonomian Timor Leste setelah merdeka dari Indonesia?
Dikutip dari laporan resmi Bank Dunia tahun 2020, Minggu (5/7/2020), pertumbuhan ekonomi Timor Leste terbilang masih lambat dibandingkan negara-negara Asia Tenggara.
Negara dengan nama resmi Republica Democratica de Timor Leste ini masih jadi salah satu negara paling miskin di dunia.
Dikutip dari laporan United Nations Development Programme (UNDP), Timor Leste berada di peringkat 152 negara sebagai negara termiskin di dunia dari 162 negara.
PDB per kapita Timor Leste diperkirakan akan mencapai 2.356 dollar AS atau sekitar Rp 34,23 juta (kurs Rp 14.532) pada Desember 2020. Masih di bawah pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2019 lalu sebesar 4.174,9 dollar AS atau sekitar Rp 60 juta.
Sejumlah sektor ekonomi Timor Leste sebenarnya masih sangat bergantung pada Australia dan Indonesia, terutama barang-barang impor.
Pada tahun 2019, sebagaimana dilaporkan Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Timor Leste sekitar 4,1 persen di tahun 2020 dan meningkat menjadi 4,9 persen di tahun 2021.
Menurut Bank Dunia, pertumbuhan investasi swasta di Timor Leste itu masih saja melempem dari tahun ke tahun pasca-merdeka, ini terkait dengan stabilitas politik dan ekonomi di negara itu yang masih bergejolak. Di sisi lain, konsumsi rumah tangga terus mengalami peningkatan.
"Timor Leste menyambut baik pertumbuhan PDB, tetapi reformasi masih jadi kunci untuk mengejar potensi investasi dari sektor swasta sesuai dengan target pemerintah yang menetapkan pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen dan penciptaan setidaknya 600.000 lapangan kerja baru per tahun," jelas Pedro Martins, Ekonom Senior Bank Dunia untuk Timor Leste.
Meski investasi sektor privat yang masuk masih rendah, negara ini masih menikmati stabilitas ekonomi makro dan inflasi yang masih terkendali.