Update Virus Corona Indonesia
Tak Mampu Beli Kuota, 80 Anak Belajar di Kubur, Aiptu Paleweri Jadi Penolong, Ini Kisahnya
Anak-anak yang tak mempunyai ponsel pintar dan tak mampu mengisi kuota internet harus pasrah dengan keadaan.
TRIBUNMANADO.CO.ID MAKASSAR – Di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 yang kian menjadi, ada banyak hal yang terganggu.
Termasuk proses pembelajaran, dikabarkan 80 anak di Makassar tak bisa mengikuti sekolah online atau belajar di rumah di tengah pandemi Covid-19.
Keadaan ini menggugah naluri Aiptu Paleweri.
Diketahui, saat ini pemerintah belum memperkenankan para guru melakukan proses belajar mengajar secara tatap muka.
Akibatnya, anak-anak yang tak mempunyai ponsel pintar dan tak mampu mengisi kuota internet harus pasrah dengan keadaan.
Namun, sosok Aiptu Paleweri menjadi penolong anak-anak yang ada di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dadi, Makassar.
Aiptu Paleweri yang juga menjadi Bhabinkamtibmas di desa itu kemudian memfasilitasi para anak-anak itu agar bisa tetap belajar meski di tengah keterbatasan tak memiliki kuota internet.

Di kompleks TPU Dadi, Aiptu Paleweri menginisasi penyediaan fasilitas internet di hingga mendirikan tempat belajar bersama.
Kompleks TPU Dadi dipilih menjadi lokasi belajar karena daerah sekitar penuh dengan rumah penduduk.
Tak ada lagi lokasi untuk bisa mendirikan bimbel.
Paleweri juga tidak segan mengeluarkan dana pribadi membangun tempat tersebut.
Misalnya untuk tenda, kursi, meja, serta fasilitas intenet.
“Saya lihat banyak anak-anak dari keluarga tidak mampu, tidak bisa sekolah online.
Orangtua mereka kesulitan membeli kuota internet sehingga saya memasukkan jaringan internet.
Setelah ada internet, banyak anak-anak dari tingkat SD, SMP, dan SMA terpaksa duduk di atas kuburan sambil belajar.