Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Kisah Pilu, Seorang Pria Ditolak 18 Rumah Sakit karena Takut Covid-19, Akhirnya Meninggal

Akhirnya pria malang tersebut diterima di rumah sakit yang ke 19, namun nyawanya tidak tertolong.

Editor:
AFP/JEFF PACHOUD
Ilustrasi mayat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah pilu dialami seorang pria di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19 di Bengaluru, India.

Diduga takut tertular Covid-19, setidaknya

Meski dalam kondisi sakit, 18 rumah sakit dikabarkan tidak mau merawatnya karena memperlihatkan kondisi sesak nafas.

Hal itu dilakukan 18 rumah sakit tersebut diduga karena takut tertular virus corona atau Covid-19.

Meski pada akhirnya pria malang tersebut diterima di rumah sakit yang ke 19, namun nyawanya tidak tertolong.

Hingga akhir hayatnya, belum diketahui apakah ia terjangkit Virus Corona atau tidak.

Pada 28 Juni, dia meninggal dengan kalimat terakhirnya sebagai berikut: "Saya tak kuat lagi. Tolong bawa saya ke rumah sakit. Saya tak bisa bernapas".

ilustrasi sesak napas
ilustrasi sesak napas (Internet)

Berdasarkan laporan media di India, pada Minggu (28/6/2020) keluarga pria itu sudah menghubungi 32 rumah sakit, dan mengunjungi 18 di antaranya.

Bahkan seperti dilansir Gulf News Rabu (1/7/2020), beberapa dari rumah sakit itu merupakan lokasi rujukan bagi pasien Covid-19.

Sayangnya, tidak ada satu pun fasilitas medis di Bengaluru yang bersedia menerima dan merawat pria berusia 52 tahun tersebut.

Insiden itu pun viral, dengan netizen mengecam sikap apatis tim medis dan kurangnya sisi kemanusiaan yang ditunjukkan dalam kasus itu.

"Situasi yang menyedihkan. Sepertinya kemanusiaan sudah mati di sini. Ditolak oleh 18 rumah sakit," jelas akun Twitter @shrikantbhure.

Dilaporkan Times of India, pria yang merupakan pengusaha garmen di Austin, mengeluh demam tinggi dan susah bernapas, yang merupakan gejala Virus Corona, pada Sabtu (27/6/2020).

Keponakan pria yang tak disebutkan identitasnya itu mengungkapkan, dia segera membawa pamannya ke RS Bowring dan Lady Curzon. Namun, dua fasilitas itu menolak.

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Mereka terpaksa pulang dengan si keponakan mengatakan untuk melewati malam, pamannya mendapat bantuan oksigen.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved