Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Benarkah Hidroksiklorokuin dapat Kurangi Tingkat Kematian Pasien Covid-19? Studi Baru Ungkap Ini

Data menunjukkan bahwa Hidroksiklorokuin memiliki beberapa manfaat klinis dan dapat mengurangi inflamasi pada pasien COVID-19

Editor:
NICOLAS ASFOURI / AFP
Seorang insinyur melihat sel-sel ginjal monyet ketika dia melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Ruang Budaya Sel di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing. Sinovac Biotech sedang melakukan satu dari lima uji klinis vaksin potensial yang telah disahkan di China, -Ilustrasi Penelitian Virus Corona. 

Lalu apakah Hidroksiklorokuin benar-benar dapat mencegah coronavirus?

Uji coba baru akan menguji 3 ribu responden pertama yang sehat di Michigan.

Namun, terlepas dari temuan penelitian, artikel itu juga menyatakan orang harus berhati-hati dalam reaksi mereka terhadap hasil yang tampaknya menggembirakan.

Percobaan acak dan terkontrol masih akan diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas Hidroksiklorokuin dalam mengobati COVID-19.

"Saat ini, obat harus digunakan hanya pada pasien rawat inap dengan pemantauan yang tepat, dan sebagai bagian dari protokol penelitian, sesuai dengan semua peraturan federal yang relevan," kata Dr. Zervos dalam artikel tersebut.

Hidroksiklorokuin adalah obat yang terutama digunakan untuk mengobati malaria dan lupus.

Obat ini baru-baru ini menjadi terkenal ketika Presiden Donald Trump menggembar-gemborkan efektivitasnya dalam mengobati COVID-19, meskipun ada peringatan dari FDA, menurut sebuah artikel dari USA Today.

Penggunaan obat untuk mengobati COVID-19 masih kontroversial.

Banyak RS di Michigan, seperti Michigan Medicine, Beaumont Health dan St. Joseph Mercy memutuskan untuk tidak menggunakan Hidroksiklorokuin atau berhenti menggunakannnya setelah mencobanya, menurut sebuah artikel dari Detroit News.

FDA mencabut persetujuan darurat untuk Hidroksiklorokuin, obat 'Trump' yang disebut-sebut sebagai pengobatan coronavirus.

Zervos mengatakan studi kesehatan Henry Ford adalah peer-review, tidak seperti beberapa penelitian lain.

Sementara beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa obat itu tidak efektif, katanya studi mengenai penggunaan obat dosis yang berbeda.

"Studi-studi yang negatif ini tampaknya mendapat perhatian lebih," kata Zervos.

"Tapi ada banyak penelitian yang menunjukkan manfaatnya belum mendapat banyak perhatian, tidak hanya penelitian kami."

Negara-negara di Eropa Hentikan Penggunaan Hidroksiklorokuin

Sumber: TribunnewsWiki
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved