New Normal
Terobosan Kadin Sulut di Era Pandemi Covid-19, Gandeng Ribuan UKM Sulut
Yang perlu diselamatkan adalah pelaku UMKM real karena ketika mereka tak mampu produksi, maka akan bangkrut.
Penulis: Maickel Karundeng | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Jemmy Tumimomor ST MT Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia menggelar bincang-bincang ringan bersama Tribun Manado, Jumat (03/07/2020).
Kegiatan dilaksanakan di lantai 2 tepatnya di studio Tribun Manado.
Pemandu Acara Aswin Lumintang.
Topiknya bagaimana geliat Kadin Sulut di masa Pandemi Covid-19.
Jemmy Tumimomor menjelaskan terlebih dahulu terkait kondisi ekonomi terkini sudah begitu masif menyentuh sektor ekonomi sampai sektor terkecil sekalipun.
"Saya ingin menjelaskan perbandingan saat krisis ekonomi lalu dan krisis saat Pandemi Covid-19. Kalau dulu ekonomi dunia tergoncang dan pusatnya di Amerika dan ketika itu permintaan kala itu masih ada. Nah saat Covid-19 memukul sektor kesehatan sampai menghancurkan sendi ekonomi," ujarnya.
Karena suplai hancur bersamaan dan ketika itu penyelamatan ekonomi menengah kebawah dan jasa masih bertahan, tapi pandemi Covid-19 menghancurkan sampai ke tingkat bawah.
Terjadi pergeseran selera konsumen, dimana kebutuhan pokok sangat penting.
Pengusaha-pengusaha UMKM di Sulut banyak yang tutup dan karyawan dirumahkan.
UMKM khusus yang bergerak diluar pangan tentunya sangat kesulitan. Karena masyarakat terkonsentrasi untuk mempersiapkan atau membeli kebutuhan pokok, sehingga yang lain belum diperhitungkan.
Saran kami bagi teman-teman UMKM agar bergerak diluar pangan agar sedikit bijaksana bergerak di pangan atau melakukan terobosan.
Contohnya UMKM Kotamobagu yang masuk di Kadin Sulut untuk menanam bawang merah.
Selama ini kita membeli dari daerah lain dengan harganya sampai 4 kali lipat sekitar RP 65 sampai Rp 70 ribu harganya.
Hasil monitoring, mereka berhasil mengembangkan usaha bawang merah dan menciptakan kebutuhan pasar yang dibutuhkan Sulut.
"Mengikuti selera pasar dan mengikuti kondisi saat ini," ujar Jemmy.
Bagaimana upaya dan usaha Kadin Sulut mendorong UMKM menciptakan inovasi baru dengan melihat kondisi saat ini?
Kadin Sulut belum lama ini melakukan webinar dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Langsung bersama asisten deputi bidang pengembangan investasi.
Kebijakan tahap dua Pemerintah Pusat sejalan dengan permintaan pengusaha yang pertama kebijakan stimulus fisikal dan kedua di saat pandemi untuk menyesuaikan revolusi 4.0.
Tahap dua yakni digitalisasi, sehingga perlunya ada penyedian jaringan internet untuk pemasaran.
Penjualan online jadi trand mark karena adanya Pandemi Covid-19.
Yang perlu diselamatkan adalah pelaku UMKM real karena ketika mereka tak mampu produksi, maka akan bangkrut.
Tim IT Kadin membuat Aplikasi Rumah Pangan Kadin Sulut berbasis Android dan Website.
Aplikasi dapat menjangkau sampai Internasional.
Semua distributor dikumpulkan dalam aplikasi dan berjualan secara online.
Keuntungannya ketika transaksi penjualan terjadi, maka hari itu juga penjualan langsung terbayarkan.
"Perlu bantuan media dan pemerintah agar UMKM bisa hidup," tegasnya.
Program Pemerintah Pusat dengan pemberdayaan UMKM produk dalam negeri.
Bersama pelaku UMKM dan tokoh-tokoh masyarakat untuk Gerakan Moral Bersama.
"Aku bangga buatan Indonesia, Marijo ba beli di UMKM," katanya.
Jadi Trand Mark, tergetnya sebanyak-banyaknya menjangkau masyarakat.
Mohon bantuan masyarakat dan media-media untuk pengembangan UMKM bahkan sampai ekspor.
Ketika sektor UMKM kembali bergeliat, maka ekonomi akan terus berputar.
Indikator di tengah Pandemi Covid-19 ada tran kenaikan nilai ekspor.
Khusus Sulut, beberapa waktu lalu ada ekspor Ikan Tuna ke Jepang, Thailand dan lagi persipan Kopi menuju Perancis, sampelnya sudah ada.
Gula merah atau gula aren yang halus, ada permintaan dari Korsel untuk langsung ekspor.
"Sampelnya sudah dikirimkan dan sedang menunggu hasilnya," ujarnya.
Berharap agar UMKM dalam kondisi ini terus produksi sehingga ekonomi tetap terjaga.
Dunia usaha di Sulut masih bergeliat walaupun ada kondisi Covid-19.
Kadin Sulut mengharapkan kepada UMKM jangan pernah menyerah dan tetap kerja serta produksi mengikuti keinginan pasar.
"Ada migrasi dengan menyesuaikan permintaan. Butuh bantuan dan dukungan modal pemerintah," ungkapnya.
Himbauan kepada pemerintah dan masyarakat untuk kedepannya membeli agar membelu di UMKM sendiri.
"Bangga membeli di UMKM sendiri," tandas Ketua Kadis Sulut. (Kel)
Simak Vidoenya.