Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Said Didu Ingatkan Erick Thohir Soal BUMN Pakai Buzzer, Fadli Zon Sebut Efek Relawan Jadi Direksi

Pergerakan buzzer tersebut justru berpotensi membahayakan BUMN itu sendiri lantaran seolah tertutup dari kritik dan keluhan masyarakat

Editor: Finneke Wolajan
INSTAGRAM/@fadlizon
Fadli Zon 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu ingatkan Menteri BUMN, Erick Tohir untuk menegur sejumlah BUMN yang menggunakan jasa buzzer untuk memperbaiki citra diri mereka.

Hal ini menyusul munculnya sejumlah aksi membela BUMN di saat masyarakat menyoroti kinerja BUMN tersebut.

Semisal, saat masyarakat ramai-ramai memprotes kenaikan tarif listrik.

Said Didu
Said Didu (tribun wow)

Di saat bersamaan, sekelompok akun anonim menggerakkan tagar untuk membela PLN dan tidak mempermasalahkan adanya kenaikan tarif tersebut.

Juga di saat masyarakat memprotes tidak turunnya harga BBM di saat harga minyak dunia jatuh, justru ada gerakan yang membela pertamina.

Said Didu menilai, penggerakan buzzer tersebut justru berpotensi membahayakan BUMN itu sendiri lantaran seolah tertutup dari kritik dan keluhan dari masyarakat.

"Berharap agar Menteri BUMN @erickthohir meminta BUMN tdk gunakan buzzeRp untuk menutupi hal2 yg terjadi di BUMN krn mereka tdk paham dan akan makin membuat BUMN krisis kepercayaan. BUMN hrs dikelola profesional," tulis Said Didu di akun Twitternya, Kamis (2/7/2020).

Sementara itu, Fadli Zon menanggapi komentar tersebut.

Fadli Zon menilai, pengerahan buzzer untuk membela BUMN tak lepas dari keberadaan para relawan atau orang-orang politik yang ditempatkan di banyak BUMN.

Maka, Fadli tak heran jika orang-orang tersebut, yang terbiasa melakukan pengerahan massa, akhirnya memilih menggunakan jasa buzzer untuk mengkonter kritikan yang dilayangkan oleh masyarakat.

"BUMN yang dipimpin @erickthohir tdk dapat memilih formasi profesional, msh akomodasi relawan yg blm tentu saja tepat bidangnya. BUMN tetap saja jd penampungan politik diambil sapi perah. (Coba kita cek komentar buzzerp)," tulis Fadli Zon

Keluhan Rizal Ramli

Ekonom Senior Rizal Ramli belum lama ini juga merasa geram dengan ulah para penyerangnya di sosial media yang dia namakan buzzeRP.

Ia bahkan pernah mengkalim, diserang ribuan akun palsu yang dia duga sebagai buzzer yang terorganisir.

Mereka datang hampir bersamaan, atau secara kompak menyerang Rizal Ramli dengan bahasa yang hampir seragam.

Rizal Ramli pun mengaku kini memilih untuk memblokir akun-akun anonim itu.

Rizal Ramli menyebut, para buzzer itu sebagai 'sampah-sampah demokrasi'.

"Jika buzzerRP nongol, tlg mute dan blocked mereka secepatnya. Klo perlu, ambil screenshotnya sebagai bukti & gunakan untuk counter ! Jangan sekali2 meneruskan link tweets-nya krn akan beternak Grinning face Hancurkan sampah2 demokrasi," tulis Rizal Ramli dikutip Wartakotalive.com dari akun Twitternya, Senin (8/6/2020)

Cuitan itu mendapat banyak tanggapan.

Sebagian besar menilai, langkah Rizal Ramli untuk memblokir akun-akun anomin maupun akun diduga jaringan buzzer yang menyerangnya, merupakan langkah yang tepat.

Kelompok diduga buzzer bela Kimia Farma

Beberapa waktu lalu Kimia Farma tiba-tiba memuncaki trending topic di twitter.

Namun netizen curiga bukan materi tentang produk atau inovasi kimia farma yang membuatnya jadi trending, melainkan ulah buzzer.

Buzzer yang dimaksud diduga untuk menutupi berita miring terkait impor rapid test yang dilakukan perusahaan BUMN tersebut.

Hal itu tampak dari cuitan netizen.

@naxmanis: Gue kira kimia farma apaan ternyata cm buzzer aj yg naikin

@nutwidyasmara: ini trending kimia farma kerjaan buzzer ga sih?

@KelinciPaskah: Woow. Pantes buzzer Kimia Farma langsung bergerak. wkwk

@Haneeypot: ini trending kimia farma kebanyakan bot or buzzer deh

@insyafnakal: Trending kimia farma gw kira kapal kf Wajah dengan air mata bahagia
Juanitandiani

@juanitandiani: Kimia farma trending aku kira ada diskon bedak marcks

Kecurigaan netizen antara lain karena akun-akun yang menaikan Kimia Farma sebagai berita positif dengan segala puja-pujinya adalah akun-akun yang tak jelas.

Jumlah follower dan jejak cuitannya tidak jelas.

Misal akun @tiaramo08381194 yang bahkan membuat thread

@tiaramo08381194: Kimia Farma Tangerang tersedia alat rapid test, semoga berguna baik untuk negeri amiinnn
@KimiaFarmaCare

@tiaramo08381194: Sejak Kimia Farma impor Rapid Test 10 RB boks penambahan covid_19 tidak seperti yang sebelumnya

@tiaramo08381194: Ini membuktikan bahwa Kimia Farma mampu untuk menjadi pahlawan negeri

@tiaramo08381194: Bangga BUMN punya Kimia Farma yang keren banget kaya gini hehe

Akun @tiaramo08381194 hanya memiliki 96 pengikut dan baru dibuat Maret 2020.

Diduga upaya menaikan Kimia Farma dengan berita positif adalah upaya menutupi berita buruk tentang Kimia Farma itu sendiri.

Salah satunya berita yang dimuat majalah tempo dalam laporan utamanya.

Majalah tempo turunkan berita tentang impor Rapid Test yang dilakukan Kimia Farma.
Majalah tempo turunkan berita tentang impor Rapid Test yang dilakukan Kimia Farma. (twitter)

Secara ringkas disebutkan bahwa Kimia Farma mendatangkan 300 ribu alat uji cepat dengan merek Biozek dari Belanda.

Belakangan terungkap, alat uji itu bukan produk Eropa dan akurasinya pun diragukan.

Impor Rapid Test

Sebelumnya, anggota Holding BUMN Farmasi yaitu PT Kimia Farma Tbk (KAEF) sudah mengimpor sebanyak 10.000 boks rapid test untuk mendeteksi Covid-19.

Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk Verdi Budidarmo mengungkapkan, KAEF sudah mendistribusikan sebanyak 6.500 boks ke fasilitas layanan kesehatan, laboratorium pemeriksaan Covid-19 dan dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota, termasuk fasilitas layanan kesehatan klinik Kimia Farma dan sebagian untuk didonasikan.

Alat pendeteksi Covid-19 ini diimpor dari Belanda dengan brand Biozek. “Rapid test tidak didistribusikan melalui ritel dan perorangan ataupun online sesuai dengan regulasi,” katanya, seperti ditulis Kontan, Selasa (21/4).

Selain itu, dalam paparannya Verdi menjelaskan saat ini KAEF tengah berupaya untuk terus mengembangkan obat yang dibutuhkan dalam penangangan Covid-19.

Ada beberapa jenis obat yang digunakan sebagai alternatif pengobatan Covid-19 meliputi Remdesivir, Favipiravir, Chloroquin, Hydroxy Chloroquin, dan Lapinavor Ritonavir.

Ia menjelaskan, perusahaan farmasi ini sedang melakukan kajian lebih lanjut untuk Remdesivir dan Favipiravir.

Dalam pengembangan bahan baku obat, perusahaan ini juga meminta dukungan lantaran ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh KAEF dari hulu hingga hilir, misalnya penggunaan tingkat kandungan dalam negeri.

"Dan di hulu adalah kaitannya dengan ketergantungan bahan baku obat, ini kan juga dari bahan kimia dasar, jadi pengembangan industri kimia dasar juga sangat diperlukan," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Said Didu Singgung Adanya BUMN yang Gunakan Buzzer, Fadli Zon Sebut Efek Relawan Jadi Direksi

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved