Aktivis Gerakan New Normal Gelar Webinar: Masyarakat Sulut Sulit Diatur?

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Seminar online atau webinar yang digelar aktivis gerakan new normal (Agenn) menyajikan tema 'Masyarakat Sulut Sulit Diatur?', Kamis (2/7/2020).

Webinar atau kajian yang membahas tentang kajian kritis Sulut tembus 4 digit penderita Covid-19 ini dilaksanakan melalui live Facebook di akun Tribun Manado dan juga aplikasi Zoom.

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pembicara seperti Guru Besar Epidemiologi Unsrat Prof Grace Kandou, Pengamat Sosial Pastor Yong Ohoitimur MSc dan Pakar Hukum Dr Tommy Samakul.

Juga hadir, Pembina Yayasan Tumbuh Kembang Persona Drs Psi Lenngkana, Senior Editor Tribun Manado Aswin Lumintang beserta pembicara lain dan dimoderatori oleh Ir Moody Rontonuwu dan Audy Wuisang.

• Komisi IV DPRD Sulut Tinjau Proyek Perluasan Terminal Bandara Samrat Manado

"Adaptasi kebiasaan baru merupakan kebiasaan baru merupakan tanggung jawab kita," kata Prof Grace.

Ia menambahkan, dari kesimpulan bahwa transmisi Covid-19 masih terjadi di Sulawesi Utara dan kasus masih mengalami peningkatan.

"Adaptasi kebiasaan baru harus dilakukan secara bertahap disertai pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan virus corona secara ketat," ucapnya.

Selain itu, ujar Prof Grace mengatakan peran aktif seluruh masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan menghentikan penularan Covid-19.

• BREAKING NEWS - Kasus Positif Covid-19 Baru di Indonesia Bertambah 1.301 Total Kini Mencapai 60.695

Ia menyebut bahwa masyarakat harus disiplin dan jangan pandang ringan virus corona.

"Masyarakat harus disiplin dan patuh jangan enteng atau jadi kepala batu," kata dia.

Sementara itu, Pengamat Sosial Pengamat Sosial Pastor Yong Ohoitimur MSc mengatakan bahwa pesan dari tema diskusi ini adalah harus ada perubahan.

"Tidak ada kebiasaan baru kalau tidak ada perilaku baik yang berulang-ulang terus," lanjutnya.

• Sule Buat Ayu Ting Ting Terkejut dan Penasaran Saat Bicarakan Hal Ini

Tambah dia menjelaskan, yakni perilaku baik yang harus mentaati protokol kesehatan dan perilaku baik itu berasal dari pikiran diri sendiri.

"Maka dibutuhkan sosialisasi dari pihak pemerintah maupun tokoh agama, tokoh masyarakat bahwa kita harus bersama yakni bersama-sama dalam kondisi sehat," sebut dia.

Selanjutnya, Pakar Hukum Dr Tommy Samakul, membeberkan bahwa tidak ada satupun ahli yang berani mengatakan virus corona akan berakhir pada tahun 2020.

• BREAKING NEWS: Banjir Terjadi di Desa Kosinggolan hingga Setengah Meter