Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Inspiratif

BUKTI Nyata Mantan Narapidana Bisa Berubah Jadi Lebih Baik, Keluar dari Penjara Kemudian Berkarya

Inilah kisah seorang mantan narapidana yang membuktikan bahwa dirinya bisa berubah setelah keluar dari penjara. Kini bikin lagu.

Istimewa Via TribunBali.com
Putu Suciawan bersama Devillas Band. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah Inspiratif seorang mantan narapidana. 

Bukti nyata mantan narapidana bisa berubah menjadi lebih baik lagi. 

Keluar dari penjara dan berkarya. Ciptakan lagu untuk band nya. 

Namanya Putu Suciawan. Punya band bernama Devillas Band. 

Mungkin namanya dan bandnya memang belum terlalu familiar di kalangan pecinta musik tanah air.

Namun siapa sangka, band yang baru didirikan saat pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) ini karya-karya musiknya ternyata sangat menginspirasi dan juga diapresiasi penikmat musik dari mancanegara.

Putu Suciawan sendiri merupakan mantan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Singaraja dan kini mampu membuktikan bahwa dirinya bisa lepas dari stigma masyarakat yang selama ini mempersepsikan atau memberikan cap negatif.

Sejumlah karya musik atau lagu yang dihasilkan Putu Suciawan sekarang diaransemen ulang bersama Devillas Band.

Seperti lagu "Keadaan" dan "Aku Harus Pulang" tercipta saat dirinya masih menjalani masa pidana di Lapas Singaraja.

Lagu "Aku Harus Pulang" ini merupakan kisah nyata dari seorang mantan penjahat yang kini telah berhasil mengubah hidupnya menjadi arah yang sangat positif.

Karya ini menceritakan penyesalannya saat masih menyandang status sebagai seorang narapidana yang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dipenjara di Lapas Singaraja.

Lirik lagu yang sangat menyentuh ini mengilustrasikan penyesalan dan kerinduan seorang narapidana untuk kembali kepada keluarga, pulang ke rumahnya dan kembali berbaur di tengah-tengah masyarakat.

"Harapannya untuk temen-temen yang di penjara, bahwa pintu tobat masih terbuka. Di dalam penjara jangan pernah takut tidak diterima oleh masyarakat di luar selagi kita melakukan yang terbaik," tutur Putu Suciawan dalam siaran persnya yang diterima Tribun Bali, Rabu (1/7/2020).

Jalan Terang

Kini Putu Suciawan dan Devillas Band mendapatkan jalan terang dan sejumlah tawaran untuk tampil manggung membawakan lagu karya-karyannya hingga ke kapal pesiar mewah dan di sejumlah negara lain.

"Sejauh ini kami dapat tawaran tampil di kapal pesiar dan tiga negara untuk membawakan lagu-lagu original kami baik yang berbahasa Inggris maupun bahasa Indonesia," kata Putu Suciawan yang kini sebagai manajer di salah satu villa dan restoran di Nusa Penida ini.

Ia menuturkan Devillas dapat kontrak tampil di salah satu kapal pesiar yang berlayar dari Singapura menuju Australia melewati Indonesia.

Kapal pesiar ini rencananya bersandar di Pelabuhan Benoa untuk juga mengisi logistik menuju ke Australia.

Devillas diperkirakan akan tampil di atas kapal pesiar ini pada 2 Juli 2020.

"Kami kebetulan diundang oleh pemilik kapal pesiarnya. Kebetulan juga ada investor di kapal pesiar ini yang mau berinvestasi di Nusa Penida. Jadi kami sambil juga promosikan pariwisata Bali khususnya Nusa Penida," ujar Putu Suciawan.

Tak hanya itu, Devillas Band juga diundang untuk bisa bermain musik di "negeri kangguru" Australia selama sebulan penuh.

"Ada teman yang ngundang kami untuk main di Australia selama sebulan, diperkirakan sekitar bulan Desember 2020 ini atau Februari 2021," ungkap Putu Suciawan yang berperan sebagai vokalis di Devillas Band itu.

Di Eropa, tepatnya Belanda, Devillas Band juga sudah disiapkan tempat untuk menggelar semacam konser. Selain itu tawaran datang pula dari seorang produser musik dari Amerika Serikat tepatnya dari Hollywood.

"Kebetulan kami juga dapat tawaran dari prosedur luar, dia akan membiayai kami berangkat ke negaranya di Amerika Serikat. Dia tinggal di Hollywood dan sudah donasikan dana ke kami sekitar Rp 10 juta hanya sekadar untuk kami menyambung hidup disini saat pandemi," tutur Putu Suciawan.

Stop Stigma

Putu Suciawan kini telah mampu mematahkan stigma negatif dan mitos "sekali penjahat tetap penjahat," dengan karya, baik di seni musik maupun dengan kontribusinya ikut membangun pariwisata Nusa Penida, Klungkung.

"Orang yang pernah saya sakiti di masa lalu mungkin masih ada yang nyinyir melihat saya sekarang ini. Tapi setiap orang kan bisa melalui proses perubahan. Dari sinilah saya berharap karya-karya kami bisa diterima masyarakat. Apapun kesalahan saya di masa lalu bukan berarti juga kesalahan Devillas," tuturnya.

Pria asal Desa Sepang, Kabupaten Buleleng ini juga menyayangkan masih ada stigma atau label negatif dari masyarakat kepada para mantan narapidana.

Baginya, ada sebagian masyarakat yang belum sepenuhnya mampu menerima keberadaan mantan narapidan saat berbaur di tengah-tengah masyarakat.

"Selama ini stigma dari masyarakat luas kepada mantan narapidana masih sering terjadi. Mereka tetap dicap penjahat dan selalu disisihkan. Mari terima mantan narapidana agar berbaur di masyarakat. Sebab setiap orang bisa berubah," kata Putu Suciawan.

Ia menilai, para mantan narapidana seharusnya tidak dihakimi terus sehingga mereka bisa dapat kesempatan berbuat baik.

"Ketika mereka dapat kesempatan berbuat baik maka mereka akan berbuat baik," tegas Putu Suciawan.

"Mari kita rangkul mereka sebab mereka bisa berubah seperti saya. Tapi saya kan orangnya bermental baja, seperti apapun pandangan negatif dan stigma masyarakat saya tetap akan berbuat baik dan berkarya, syukur-syukur bisa menginspirasi. Saya tunjukkan bahwa saya bisa dan mampu," imbuhnya.

Ia juga menyampaikan pesan moral kepada narapidana dan mantan narapidana bahwa harapan akan kehidupan yang lebih baik dan bisa berbuat baik kepada masyarakat selalu terbuka untuk mereka. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Ciptakan Lagu di Lapas, Putu Suciawan & Devillas Band Bakal Manggung di Sejumlah Negara,

https://bali.tribunnews.com/2020/07/02/ciptakan-lagu-di-lapas-putu-suciawan-devillas-band-bakal-manggung-di-sejumlah-negara?page=all

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved