Warga Dorong Kendaraan Terjebak di Air Bercampur Pasir di Lokasi Ini

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Kepulan asap dari mesin motor dan mobil serta percikan air berwarna coklat bercampur pasir, menghiasi ruas jalan 46 atau SH Sarundajang di Kelurahan Paceda dan Madidir Unet Kecamatan Madidir, tepatnya dekat Puskesmas Paceda Kota Bitung, Rabu (1/7/2020).

Dari pantauan Tribunmanado.co.id, di jalan itu tergenang air yang tumpah dari saluran air di tepi jalan, saat bersamaan hujan deras mengguyur sejak pagi.

Derasnya air yang meluap membuat jalan itu tergenang air warna coklat bercampur pasir sehingga membuat kendaraan mengalami kesulitan melintas. Ada motor dan mobil harus putar balik, terjebak dalam genangan pasir hingga harus di dorong sejumlah warga setempat.

"Yang saya bonceng di motor harus turun, ketika melintas di jalan itu karena genangan air dan pasir," tutur Herry Najoan warga kompleks Sari Kelapa Kelurahan Bitung Timur Kecamatan Kota Bitung.

• HUT ke-74 Bhayangkara, Bupati Boltim Sehan Landjar Apresiasi Kinerja Polres Boltim

Dia mengaku kesulitan ketika melintas menggunakan sepeda motor dan sesegara mungkin dilakukan perbaikan atau pembersian agar akses jalan kembali lancar dan normal.

Denny Teo, warga Madidir Unet lingkungan 5 yang membantu kendaraan yang terjebak bilang, ini sudah banyak kali terjadi apalagi saat hujan terjadi banjir seperti ini.

"Ini disebabkan karena pembangunan jalan tol sehingga berimbas kepada masyarakat. Kami warga sekitar swadaya membersihkan sebagai jalan utama membuat pengendara sudah tidak nyawan Kami minta tolong bantu," keluh Denny.

• BREAKING NEWS Virus Corona di Sulut, 1 Juli 2020: Ketambahan 20 Kasus, Total 1.129 Kasus

Untuk itu warga meminta, kepada pemerintah tolong membantu mencegah dan mengantisipasi masalah ini agar tidak terjadi lagi.

Sementara itu menurut warga lainnya kondisi ini sudah berlangsung sejak pagi saat sejumlah wilayah di Bitung diguyur hujan.

Bersama beberapa warga sekitar yang didominasi pria, membantu dan menolong mendorong kendaraan yang terjebak di jalan itu.

Dinas Pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR) Kota Bitung, melalui Bidang Bina Marga ketika hendak dimintai keterangan terkait masalah ini hingga berita ini dirangkum belum memberikan keterangan.

Upaya konfirmasi yang dilakukan melalui sambungan telepon, telepon WA dan chat WA belum mendapat respons.(crz) 

• Hasil Swab Negatif, 26 Pedagang Pasar Serasi dan 23 Maret yang Sempat Reaktif Bisa Berdagang Kembali