Gunung Everest
Gunung Everest Jadi Tempat Favorit Pendaki, Namun Banyak Jasad 'Abadi' yang Memilukan, Ini Potretnya
Gunung Everest yang menjadi tempat favorit para pendaki menyimpan beberapa hal yang mengerikan.
Belum terlalu jauh dia kembali dengan pergelangan kaki bengkok, buta, dan kelelahan.
Dia ditemukan tahun 1935, ekspedisi itu terdokumentasikan dalam buku harian di dekat mayatnya.
3. Hannelore Schmatz dan Ray Genet (Jerman)

Pada 1979 Hannelore Schmatz bersama Ray Genet dalam perjalanan turun memutuskan untuk bermalam di camp dalam kantong tidur tanpa penutup kepala.
Setelah terjadi badai salju, Ray meninggal karena hipotermia sedangkan Hannelore menyerah kelelahan hanya sejauh 330 kaki dari perkemahan.
2. Karl Gordon Henize (Amerika)

Pada 1993 Karl Gordon Henize seorang profesor dan ilmuwan NASA mengambil cuti untuk mendaki Everest.
Dia ingin menguji alat NASA untuk radiasi di tempat berbeda guna mempelajari efek pada jaringan tubuh manusia.
Namun pada hari kedua Henize mengalami kegagalan paru-paru, dia tidak dapat turun dari gunung dan meninggal pada ketinggian 18.000 kaki.
1. Francys Arsentiev (Amerika)

Pada 1998 Francys Arsentiev mendaki bersama suaminya, namun ketika suaminya berhenti di camp, Francys melanjutkan perjalanan sendiri tanpa suplemen oksigen.
Sehari kemudian suaminya dengan membawa oksigen serta obat-obatan menemukan jasad istrinya telah membeku.
• AS dan Nato Tak Bisa Tinggal Diam, Klaim Teritorial Halusinasi China Kini Sampai di Kutub Utara
• Singgung Prosedur di Kemenkes, Menteri Terawan Kembali Ditegur Presiden Jokowi: Jangan Bertele-tele
• FAKTA TERBARU Mobil Alphard yang Hangus Terbakar Milik Via Vallen, Belakangnya Terlihat Tidak Parah
(Muflika Nur Fuaddah)
Artikel ini telah tayang di intisari.grid.id dengan judul " Memilukan Sekaligus Mengerikan, Beginilah Potret Jasad-jasad 'Abadi' para Pendaki Gunung Everest yang Tewas dalam Pendakian "