Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Klaim Teritorial China

AS dan Nato Tak Bisa Tinggal Diam, Klaim Teritorial Halusinasi China Kini Sampai di Kutub Utara

Banyak konflik dimana-mana hingga klaim teritorial secara sepihak, kini dikabarkan China berupaya klaim kawasan yang berada di Kutub Utara.

Editor: Glendi Manengal
Defense Intelligence Agency 2019 China Military Power report
Militer China 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Banyak konflik dimana-mana hingga klaim teritorial secara sepihak.

Kini dikabarkan China berupaya klaim kawasan yang berada di Kutub Utara.

Hal itu sontak menjadi sorotan dari Amerika Serikat dan sekutu NATO.

Singgung Prosedur di Kemenkes, Menteri Terawan Kembali Ditegur Presiden Jokowi: Jangan Bertele-tele

FAKTA TERBARU Mobil Alphard yang Hangus Terbakar Milik Via Vallen, Belakangnya Terlihat Tidak Parah

Menjadi Sorotan, Ini Sosok Ayamo Anak Buah John Kei yang Paling Beda dengan Lainnya

Pergerakan China yang agresif dan masif atas klaim di beberapa wilayah telah meresahkan banyak pihak.

Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya harus menjaga hubungan dekat untuk mempertahankan kepentingan mereka di Kutub Utara yang kaya akan sumber daya.

Pasalnya, jika tidak maka China bisa menggerus kepentingan tersebut saat memperluas jangkauannya di seluruh dunia.

Sebuah seminar online diprakarsai oleh lembaga think tank di London, Institut Internasional untuk Studi Strategis yang dilaksanakan pada hari Kamis kemarin membahas hal tersebut.

Green Baret, pasyukan khusus milik Amerika Serikat
Green Baret, pasyukan khusus milik Amerika Serikat (NatGeo TV)

Laksamana James Foggo, pimpinan komando Militer Angkatan Laut Amerika di Eropa dan Afrika, menyebut China sedang meningkatkan cara untuk mengeksploitasi Kutub Utara.

Aktivitas mereka di wilayah tersebut, dan juga di Afrika dan Eropa, membuat khawatir Amerika dan anggota NATO lainnya.

"China bahkan telah menyebut negara mereka sebagai 'negara yang dekat dengan kutub utara'," ujar Foggo.

"Mereka sedang mengawasi kesempatan investasi yang beraneka macam dari eksplorasi sumber daya alam sampai potensi lalu lintas maritim komersial di masa depan lewat 'Jalan Sutra Kutub'," sebutnya dikutip dari South China Morning Post.

Ia merujuk pada ambisi Beijing untuk memperpanjang Belt dan Road Initiative yang dibuat oleh Presiden China Xi Jinping ke Kutub Utara oleh mengembangkan jalur pelayaran yang dibuka oleh pemanasan global.

Beijing mengatakan minatnya terhadap Kutub Utara sebagian besar terkait dengan perdagangan dan perlindungan lingkungan.

Namun, Foggo mengatakan daerah itu bisa menjadi fokus klaim palsu.

"Mereka membuat preseden sendiri terkait klaim halusinasi mereka di Laut China Selatan, sehingga sangat mungkin China akan mencari cara yang sama dalam menguasai Kutub Utara," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved