Konflik China dan AS
Tak Main-main, AS Bersiap Kepung Tiongkok di Laut China Selatan dan Mendukung Negara ASEAN
Hubungan China yang kian memanas mendapa sorotan banyak negara, khususnya negara yang berada di ASEAN.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hubungan China yang kian memanas mendapa sorotan banyak negara.
Khususnya negara yang berada di ASEAN yang kini menjadi dampak dari konflik dua negara tersebut.
Hal itu karena China yang semena-mena mengklaim teritorial secara sepihak.
• Terungkap Berapa Biaya Perawatan Covid-19 di Indonesia, Orang Ini Mengaku Habis Puluhan Juta
• Tak Hanya Indonesia dan India, Ternyata China Memang Banyak Bermasalah soal Sengketa Wilayah
• Menlu AS Mike Pompeo Sebut Amerika Serikat Dukung ASEAN Soal Sengketa Laut China Selatan
Amerika Serikat (AS) jadi salah satu negara yang turut menentang klaim China akan Laut China Selatan.
Rupanya AS tak main-main, negara ini tampaknya mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan buruk yang terjadi.
Dikabarkan AS akan mengepung China di lokasi yang disengketakan, Laut China Selatan.

Mengutip Japan Times, pada Minggu (28/6/2020), dua kapal induk AS memulai latihan bersama di Laut Filipina.
Latihan bersama ini digelar sehari setelah para pemimpin Asia Tenggara menyampaikan beberapa pernyataan terkuat mereka yang menentang klaim Beijing atas hampir seluruh Laut Cina Selatan dengan alasan historis.
Dua kapal perang AS itu adalah USS Nimitz dan USS Ronald Reagan Carrier Strike Groups.
Angkatan Laut AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keduanya memulai latihan untuk meningkatkan komitmen responsif, fleksibel, dan abadi Amerika Serikat untuk perjanjian pertahanan timbal balik dengan sekutu dan mitra di Indo-Pasifik.
“Kami secara agresif mencari setiap peluang untuk memajukan dan memperkuat kemampuan dan kecakapan kami dalam melakukan semua operasi perang domain,” kata Laksamana Muda George Wikoff, komandan Carrier Strike Group 5.
Dia menambahkan, “Angkatan Laut AS tetap memiliki misi yang siap dan dikerahkan secara global.
Operasi dual carrier menunjukkan komitmen kami terhadap sekutu regional, kemampuan kami untuk secara cepat memerangi kekuatan di Indo-Pasifik, dan kesiapan kami untuk menghadapi semua pihak yang menentang norma-norma internasional yang mendukung stabilitas regional."
Fokus pernyataan yang ditujukan pada sekutu regional itu akan menambah tekanan pada Tiongkok, yang mengklaim sebagian besar Laut China Selatan, meskipun Filipina, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Taiwan dan Brunei memiliki klaim yang tumpang tindih di perairan itu.
Beberapa hari sebelumnya, Angkatan Laut Amerika juga mengumumkan, kapal tempur litoral USS Gabrielle Giffords bergabung dengan dua kapal Pasukan Bela Diri Jepang untuk melakukan pelatihan di Laut China Selatan yang kontroversial pada hari Selasa pekan lalu.