ODSK ‘Sapa’ Pendukung via FB: PDIP-Nasdem-Golkar Konsolidasi Virtual
Kali pertama pilkada di musim pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid-19). Calon kepala daerah dan partai politik pengusung
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Kali pertama pilkada di musim pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid-19). Calon kepala daerah dan partai politik pengusung yang dibatasi bertemu langsung terpaksa memanfaatkan teknologi informasi. Web diskusi hingga media sosial platform Facebook, Instagram, Telegram, WhatsApp hingga Twitter untuk menyapa massa pendukung.
Petahana Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey-Steven Kandouw (ODSK) rajin mengabari aktivitas keseharian melalui status di FB. Begitu juga dengan konsolidasi kader partai lebih banyak memanfaatkan webkusi.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun melarang kampanye terbuka, seperti rapat umum, kampanye akbar dan sosialisasi tatap muka. Pertemuan terbatas pun jumlah orangnya hanya diperbolehkan maksimal 20 orang. Sekretaris DPD PDIP Sulut, Franky Wongkar mengatakan, PDIP siap mengikuti semua aturan yang diberlakukan KPU dalam pelaksanaan pilkada di tengah pandemi.
"Termasuk memanfaatkan teknologi baik sosialisasi maupun konsolidasi. Sebab saat ini kita juga terus melakukan konsolidasi secara virtual dan ini sudah dijalankan," ucap Calon Bupati Minahasa Selatan ini.
Wongkar mengatakan, selain itu, PDIP juga terus memanfaatkan media massa maupun media sosial untuk melakukan sosialisasi yang masif kepada masyarakat. "Sebab sesuai instruksi juga kita harus mendukung penuh berbagai kebijakan pemerintah, termasuk pelaksanaan Pilkada sesuai protokol kesehatan, dan itu telah kita lakukan, sehingga situasi pandemi tak menghalangi jalannya motor partai, untuk terus melakukan konsolidasi dalam memenangkan pilkada," tandasnya.
Sekretaris DPW Nasdem Sulut, Victor Mailangkay mengaku siap untuk mengikuti kontestasi sesuai dengan anjuran. "Karena kami juga saat ini terus memanfaatkan teknologi untuk melakukan berbagai pertemuan partai termasuk konsolidasi," ucapnya.
Ia mengatakan, mewabahnya pandemi ini juga tak mengganggu pergerakan kader Nasdem, sebab sudah ada berbagai sarana virtual yang bisa dimanfaatkan, baik untuk konsolidasi, maupun sosialisasi.
• 32 Pedagang Pasar Meninggal Dunia: 768 Positif Covid
Cagub dari Golkar, Christiany Eugenia Paruntu (CEP) sudah menyiapakan dua aplikasi khusus berbasis Android untuk menyapa pendukungnya di masa pandemik Covid-19. Pendukung CEP bisa melihat aktivitas keseharian Bupati Minahasa Selatan dan Ketua DPD Golkar Sulut pada aplikasi CEP Apps dan DPD I Sulut Apps (Golkar).
Aplikasi ini berisi berita atau agenda keseharian Tetty, program, visi-misi dan banyak fitur lainnya. Yang paling menarik, dua aplikasi ini terdapat fitur keren untuk memajukan dunia pendidikan di Bumi Nyiur Melambai. CEP belum lama ini mengatakan, fitur tersebut ada pada menu 'edu voucher'. Di dalamnnya terdapat latihan bagi siswa dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas hingga mahasiswa.

"Juga ada videonya, try out ujian nasional, ujian bagi calon aparatur sipil negara, latihan bahasa inggris, belajar komputer dan masih banyak lagi," ucap dia.
Pemetaan TPS
KPU Sulut akan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat dalam setiap tahapan pilkada, terutama saat hari pemungutan suara. Kapasitas maksimal dibatasi 500 orang per Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Demikian diungkapkan Ketua Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Provinsi Sulut, Lanny Ointu, saat pertemuan daring dengan Bawaslu Sulut, Jumat (26/6/2020). Ia mengatakan, pembatasan kapasitas TPS saat hari pemungutan suara, merupakan langkah untuk mencegah terjadinya penyebaran wabah Covid-19.
"Sebab berlanjutnya pilkada di tengah pandemi Covid-19, membuat KPU wajib memberlakukan protokoler kesehatan yang ketat dalam setiap tahapannya, sehingga pembatasan kapasitas TPS ini, merupakan upaya untuk meminimalisir risiko penularan Covid-19, saat hari pemungutan suara," jelasnya.
Kata Ointu, guna menerapkan hal tersebut pihaknya juga telah melakukan pemetaan di 5.790 TPS di 15 kabupaten/kota di Sulut. "Untuk penerapannya, memang jam pemilihan memiliki rentang waktu yang sama dengan sebelumnya, dimana TPS dibuka sejak 07.00 hingga 13.00 waktu setempat, namun orang yang memasuki TPS akan dibagi, sesuai nomor undangan guna menghindari terjadinya penumpukan orang di satu titik," jelasnya.
Selain itu, tambah dia, pemilih yang akan memasuki TPS, selain membawa undangan dan kartu identitas juga diwajibkan menggunakan masker dan dicek suhu tubuhnya. "Pemilih juga sebelum masuk wajib mencuci tangan dan menjaga jarak antrian didalam TPS. Nantinya sebelum melakukan pencoblosan, pemilih akan diberikan sarung tangan plastik kemudian masuk ke bilik suara," tandasnya.