Pilkada 2020
Pelaksanaan Pilkada dengan Protap Covid-19 Tak Menjamin Aman
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akan memberlakukan protokoler kesehatan yang ketat dalam setiap tahapan Pilkada
Penulis: Erlina Langi | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akan memberlakukan protokoler kesehatan yang ketat dalam setiap tahapan Pilkada yang akan berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
Meski begitu dalam penerapannya KPU harus bekerja ekstra jika ingin mensukseskan Pilkada. Hal ini diungkapkan pakar epidemiologi Sulut, Prof Grace Kandou.
Ia menerangkan, penerapan protokoler kesehatan yang ketat, belum menjamin pelaksanaan Pilkada itu akan aman, mengingat saat ini kurva epidemiologi Covid-19 di Sulut, terus meningkat.
"Sehingga penyelenggaraan Pilkada ditengah pandemi tak cukup hanya menerapkan protokol kesehatan, karena kita tidak bisa mengetahui dan menjamin sejauh mana tingkat kepatuhan masyarakat, dan apakah skenario yang diterapkan akan berhasil atau tidak," jelasnya
• Michaela Paruntu Kirimkan Bantuan Untuk Warga Korban Banjir di Desa Sapa Timur
Untuk itu tambah dia, KPU juga harus bekerja ekstra dalam mensosialisasikan tahapan Pilkada yang akan berlangsung sesuai protokol Covid-19. "Kalau perlu sebelum dilaksanakan, terutama saat hari pemungutan suara, harus ada uji coba dulu," ucap Grace.
"Untuk tahapan kampanye calon dan debat juga diharapkan dapat dilakukan secara terbatas maupun melalui media daring, guna mencegah tidak terjadinya kerumunan orang," terang dia.
Akademisi Unsrat tersebut mengatakan, saat pencoblosan, ada opsi yang bisa dilakukan selain pembatasan jumlah orang di tiap TPS yang masih sangat beresiko tinggi.
• Menyapa Masyarakat Kepulauan, JG-KWL Sediakan Dua Unit Speed Boat
"Yakni dengan melakukan pemilihan secara elektronik atau e-voting, atau bisa juga dengan mengantar surat suara secara dor to dor," bebernya
"Sebab meski jumlah orang di TPS dibatasi, namun 500 orang per TPS dalam penerapan sosial distancing itu tak bisa dikatakan sedikit, untuk itu pelaksanaan Pilkada ditengah pandemi ini sebenarnya sangat berisiko tinggi,
karena berpotensi besar memunculkan klaster baru, dan harus dilaksanakan dengan, perencanaan dan infrastruktur yang matang," tandas dia. (drp)
• Lantik Bappilu, James Kojongian Bakar Semangat Kader Beringin Minsel