Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Ekonomi

Larang BUMN Ambil Proyek yang Jadi Jatah UMKM, Erick Thohir: Target Indonesia Lima Besar Ekonomi

Selama ini banyak BUMN maupun anak usahanya yang ikut dalam tender yang nilainya relatif kecil. Padahal, proyek-proyek kecil sangat berarti bagi UMKM.

Editor: Rizali Posumah
via https://pontas.id/
Erick Thohir mengungkapkan, selama ini banyak BUMN maupun anak usahanya yang ikut dalam tender yang nilainya relatif kecil. Padahal, proyek-proyek kecil tersebut sangat berarti bagi sektor UMKM. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Perusahaan negara diminta agar tidak mengambil  proyek-proyek yang bernilai kecil, yang seharusnya bisa digarap pelaku usaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM).

Demikian seperti yang dikatakan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir.

Erick Thohir mengungkapkan, selama ini banyak BUMN maupun anak usahanya yang ikut dalam tender yang nilainya relatif kecil. Padahal, proyek-proyek kecil tersebut sangat berarti bagi sektor UMKM.

"Nantinya, BUMN tidak boleh ikut tender apalagi yang kecil-kecil. Kita mau prioritaskan ke UMKM," ujar Erick dikutip dari Antara, Minggu (28/6/2020).

Hal itu juga bertujuan agar ada pemerataan ekonomi. Di mana banyak usaha UMKM bergeliat dan ikut berkontribusi pada perekonomian nasional.

"Ini jadi tujuan ke depan dengan target Indonesia emas 2045, top lima besar ekonomi, pertumbuhan ekonomi 5,7 persen, populasi 319 juta dengan usia harapan hidup 75,5 tahun," jelas Erick.

Mantan Presiden Inter Milan ini menuturkan, proyek-proyek kecil yang lazimnya digarap UMKM namun juga ikut dimasuki BUMN dan anak perusahaan BUMN, antara lain sektor pengadaan makanan dan minuman hingga penyediaan alat berat.

"Indonesia bisa jadi negara besar karena dua hal, penduduk dan sumber daya alam. Kita jangan jadi pasar lagi. Kita punya yang namanya sumber daya alam, dan pasar yang sangat besar," kata dia lagi.

Beberapa waktu lalu, Erick juga pernah mewajibkan beberapa BUMN untuk memberikan proyek kepada pelaku UMKM.

“Untuk yang kecil sudah kita mapping, dari 30 BUMN mana saja yang capex-nya itu harus diprioritaskan untuk UMKM."

"Tender (yang nilainya) Rp 2 miliar-Rp 14 miliar Itu akan kita prioritaskan ke sana, dengan proses transparan,” ujar Erick.

Erick tak mau lagi ada BUMN yang memonopoli proyek. Dia ingin BUMN menggandeng swasta dan UMKM dalam menjalankannya.

“Itu enggak ada lagi BUMN ikut tender. BUMN sama BUMN ikut tender di BUMN, padahal barangnya dari swasta juga. Itu yang tidak boleh lagi,” kata dia.

Erick mencontohkan, proyek besar dalam negeri yang bisa dikerjasamakan dengan pihak swasta. Misalnya, pengembangan Pelabuhan Benoa di Bali.

“Di situ kita undang swasta, siapa yang ahli cruise untuk melakukan perawatan. BUMN bukan ahlinya cruise-lah,” ucap dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved