Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Manusia Tertua di Dunia Rayakan Ulang Tahun ke-134, Masih Jago Bermain Alat Musik Tradisional

Seorang wanita tertua di dunia yang lahir tahun 1886 dan dilaporkan merayakan ulang tahunnya yang ke-134.

Editor: Rhendi Umar
Istimewa.
Seorang wanita tertua di dunia yang lahir tahun 1886 dan dilaporkan merayakan ulang tahunnya yang ke-134. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang wanita tertua di dunia yang lahir tahun 1886 dan dilaporkan merayakan ulang tahunnya yang ke-134.

Manusia tertua tersebut kini berada di Uighur, China, dan masih jago bermain alat musik tradisional.  

Wanita tertua tersebut diperkirakan lahir tahun 1886 dan dilaporkan merayakan ulang tahunnya yang ke-134.

Media-media pemerintah Cina mengklaim bahwa Almihan Seyiti adalah warga negara paling tua di negara itu, meskipun keaslian catatan kelahirannya masih harus diverifikasi.

Jika klaim para pejabat itu benar, Ms Almihan Seyiti bisa menjadi orang tertua dalam sejarah yang tercatat di dunia.

Tidak ada kejelasan apakah Almihan Seyiti sudah menikah dan masih bersuami dan Dailymail.co.uk menulis namanya dengan memberi sebutan Ms (miz).

Seorang wanita tertua di dunia yang lahir tahun 1886 dan dilaporkan merayakan ulang tahunnya yang ke-134.
Seorang wanita tertua di dunia yang lahir tahun 1886 dan dilaporkan merayakan ulang tahunnya yang ke-134. (Istimewa.)

Almihan Seyiti berasal dari Uighur China.

Wikipedia menulis, Uighur atau Uigur adalah kelompok etnis minoritas Turki yang berasal dari dan berafiliasi secara budaya dengan wilayah umum Asia Tengah dan Timur.

Uyghur atau Uighur diakui sebagai penduduk asli untuk Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang di Cina Barat Laut yang mayoritas beragama Islam.

Mereka dianggap sebagai salah satu dari 55 etnis minoritas Tiongkok yang diakui secara resmi. Pemerintah Cina menolak anggapan orang Uyghur sebagai kelompok pribumi.

Wanita tertua rayakan ulang tahun

Rekaman yang dirilis oleh media resmi setempat menunjukkan wanita tua itu dikelilingi oleh keluarga dan teman-temannya di sebuah pesta ulang tahun yang besar kemarin di daerah Shule, Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang, Cina barat laut.

Wanita tua itu dikatakan telah hidup dalam tiga abad dan mengalami dua perang dunia.

Pada tahun 1903, Seyiti menikah pada usia 17 tahun.

Dia dikatakan telah mengadopsi anak laki-laki dan perempuan dengan suaminya, lapor China News.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved