Rejeki Nomplok
Barista Starbucks Dihadiahi Rp 230 Juta Lantaran Tolak Konsumen Tak Bermasker
Kejadian di San Diego, Amerika Serikat ini justru terkuak akibat ulah si konsumen yang mengunggah testimoni atas penolakan yang diterimanya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sungguh di luar dugaa, seorang barista Starbuck mendapat rejeki nomplok.
Ia mendapatkan hadiah hingga sebesar 16.000 dollar AS atau sekitar Rp 230 juta, dari penggalangan dana publik.
Hal itu terjadi setelah barista bernama Lenin Gutierrez tersebut didapati menolak untuk melayani seorang pelanggan yang tak mengenakan masker wajah.
Uniknya, kejadian di San Diego, Amerika Serikat ini justru terkuak akibat ulah si konsumen yang mengunggah testimoni atas penolakan yang diterimanya.
Sebuah gerakan di bawah GoFundMe didirikan untuk menyokong, apa yang sudah dilakukan Lenin Gutierrez tersebut.
Hingga Rabu lalu, dana yang terkumpul bahkan sudah hampir mendekati angka 17.000 dollar AS -dan hanya terhitung beberapa hari sejak kampanye diunggah.
"Kami mengumpulkan uang untuk Lenin sebagai upaya untuk menghormati dan menghargai usaha dia untuk meneggakkan aturan di tengah 'alam liar'," kata inisiator penggalangan dana, Matt Cowan.
Cowan menegaskan, semua dana yang terkumpul akan dianggap sebagai hadiah yang bakal diserahkan untuk Lenin.
Sebelumnya, seorang pelanggan mengunggah foto Lenin yang masih mengenakan masker saat sedang bertugas di Starbucks.
Pelanggan itu lalu melampiaskan keluhannya karena tak dilayani, gara-gara tak memakai masker.
“Ini dia, Lenin dari Starbucks yang menolak untuk melayani saya karena saya tidak memakai masker," tulis perempuan bernama Amber Lynn Gilles itu.
"Lain kali saya akan menunggu polisi dan membawa surat pembebasan medis," tulis dia dalam unggahan di Facebook -yang setidaknya telah dibagikan 46.000 kali.
Sebelumnya, terhitung sejak 1 Mei 2020, otoritas San Diego sudah mengharuskan penduduk untuk mengenakan mengenakan masker penutup wajah saat berada di ruang publik.
Aturan yang sama juga berlaku bagi mereka yang menjemput makanan di restoran.
"Semua orang harus membantu melindungi orang lain dengan mengikuti perintah kesehatan ini," demikian bunyi salah satu bagian dari pengumuman itu.