News
GERAM! soal Kelakuan Tiongkok di Laut China Selatan, Negara ASEAN Angkat Bicara Termasuk Indonesia
Kabarnya kapal Coast Guard milik Tiongkok kembali berulah di Laut China Selatan baru-baru ini.
Mereka dianiaya agar mau memperbaiki kerusakan kapal yang ditabrak oleh pelaut China tersebut.
Nelayan lain yang melihat insiden kenekatan coast guard China itu kemudian membatu nelayan Vietnam agar bisa kembali ke daratan.
Mereka mencoba menarik pulang kapal nelayan tersebut agar bisa pulang ke Vietnam.
Kejadian penabrakan kapal nelayan Vietnam oleh pihak China ini adalah yang kedua kalinya terjadi di tahun ini.
Sebelumnya pada 2 April lalu, coast guard Tiongkok juga menenggelamkan kapal nelayan Vietnam.
Namun pada April tersebut, China berdalih yang menabrak pertama kali adalah kapal nelayan tersebut hingga akhirnya tenggelam.
Baca Juga: Laut China Selatan Bergejolak, Moncong Senjata Kapal Tempur AS dan Tiongkok Saling Berhadapan Hanya Berjarak 100 Meter
Tindakan nekat yang dilakukan oleh China tersebut menyulut amarah bagi negara-negara ASEAN lainnya termasuk Indonesia.
Bahkan menurut negara-negara yang saling bertetangga itu, tindakan pelarangan menangkap ikan oleh China disebut sebagai tindakan sewenang-wenang.
Apa yang dilakukan oleh China adalah buntut dari deklarasi larangan memancing musim panas secara sepihak di Laut China Selatan.
Hal itu dilakukan selama beberapa tahun terakhir.
Menurut China, pelarangan tersebut bertujuan untuk memulihkan cadangan ikan di sekitar kepulauan Paracels.
Namun tindakan tersebut tidak memiliki yurisdiksi yang kuat serta tidak diakui secara hukum internasional atas lautan.
Oleh sebab itu negara-negara ASEAN mengabaikan deklarasi China tersebut dan tetap melakukan aktivitas melaut di Laut China Selatan.

Namun, Beijing secara umum belum memberlakukan larangan kapal berbendera asing.