Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

13 Jam Mengapung di Laut, Pemancing dan Nelayan Ini Tak Berhenti Berdoa Sambil Pegangan Tangan

Saat berada di atas kapal yang terbalik, yang hanya bisa dilakukan hanya berdoa kepada Allah SWT. Ia terus berdoa meski ombak sangat besar

Editor: Finneke Wolajan
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Tim Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan SAR Padang, Senin (22/6/2020) berhasil mengevakuasi enam orang pemancing yang dilaporkan terombang-ambing di lautan. Sehari sebelumnya, mereka sempat dilaporkan lantaran kapal mengalami kerusakan mesin 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kru kapal nelayan dan pemancing yang berjumlah 13 orang tenggelam di perairan Pulau Pisang Gadang, Kota Padang, Sumatera Barat pada Minggu (21/6/2020).

Sepuluh korban telah berhasil diselamatkan dan tiga orang lainnya masih belum ditemukan.

Satu di antara korban yang selamat, Surawan (31) menjelaskan bagaimana dirinya bisa bertahan hidup.

Tangis haru dari korban yang selamat dari kapal terbalik di Padang saat bertemu teman lainnya serta keluarga, Senin (22/6/2020).
Tangis haru dari korban yang selamat dari kapal terbalik di Padang saat bertemu teman lainnya serta keluarga, Senin (22/6/2020). (TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR)

Dilansir TribunWow.com dari Tribun Padang pada Selasa (23/6/2020), Surawan menjelaskan, dirinya sempat mengapung di laut.

Surawan harus bertahan di badan kapal yang terbalik, bahkan dirinya harus bertahan sekitar 13 jam.

"Kami berada di lautan sekitar 13 jam, dari awal kejadian sekitar sore kemarin, sampai berhasil ditemukan," ujar Surawan, Senin (22/6/2020).

Saat berada di atas kapal yang terbalik, yang hanya bisa dilakukan hanya berdoa kepada Allah SWT.

Ia terus berdoa meski ombak sangat besar.

"Pada malam itu, ombaknya sangat besar. Posisi kami berada di atas kapal yang terbalik itu. Kami ada enam orang di sana," ungkapnya.

Bahkan ia dan enam rekan lainnya sampai saling bergandengan semalaman.

"Kami gandengan terus, dan tidak berhenti berdoa," sambung Surawan.

Beruntung, mulai sekitar pukul 00.00 WIB cuaca mulai membaik.

Sehingga gelombang tidak seperti sebelumnya.

Sedangkan, kapal pemancing itu diketahui terbalik karena tergoncang badai.

Hal itu seperti yang diungkapkan korban lainnya, Tri Andika (23).

Awalnya, timnya berangkat pada Minggu pagi dari Seberang Palinggam, Kota Padang.

Lalu saat perjalanan pulang tiba-tiba kapal yang ditumpangi terkena badai hingga membuat kapal terbalik.

"Sewaktu kami berada di pertengahan perjalanan pulang, kapal yang kami tumpangi terkena badai dan terbalik," kata Tri Andika pada Senin (22/6/2020).

Kapal yang terbalik itu lantas membuat 13 orang di atasnya terpisah-pisah.

Sedangkan menurut pengakuan Tri Andika, dirinya berhasil selamat setelah semalaman bertahan di atas badan kapal yang terbalik.

"Kami ada enam orang bertahan semalaman di atas badan kapal yang terbalik, tapi masih mengapung dekat kawasan Pulau Bindalang," ungkapnya.

Ia dan beberapa rekan lainnya itu berpegangan dengan barang-barang yang ada di kapal.

Namun naas, badai masih terjadi hingga membuatnya terhempas jauh.

Beruntung ia akhirnya ditemukan oleh Tim SAR.

Kepala Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Kota Padang Asnedi menceritakan bahwa ada satu korban yang ditemukan oleh nelayan pada Senin sekira pukul 10.50 WIB.

Kini timnya sudah berhasil menyelamatkan 10 orang.

Sedangkan tiga di antaranya masih dalam pencarian.

Menurut Asnedi pihaknya akan menyisiri lagi ke pulau-pulau hingga kemudian bergerak menuju ke arah tenggara.

Asnedi mengatakan bahwa rombongan itu merupakan kelompok pecinta memancing yang hendak menuju Pulau Toran.

Awalnya, mereka terbagi menjadi dua kapal.

Lantaran satu kapal mengalami kerusakan mesin, maka kapal lainnya datang menjemput.

Setelah mereka pindah, namun kapal yang datang menolong itu justru mengalami kecelakaan hingga terbalik.

"Ini adalah kelompok pecinta atau mancing mania, dia menuju Pulau Toran dan kapal pertama rusak."

"Lalu diminta kapal kedua menjemput, tapi malah terbalik di tengah perjalanan," ujarnya.

Seperti yang diungkapkan oleh Tri Andikam Asnedi juga menduga bahwa kapal terbalik karena cuaca buruk hingga terjadi badai.

Sedangkan, kapal yang mengalami kerusakan mesin saat ini sudah berada di darat.

Dikabarkan mesin kapal itu kembali hidup.

Asnedi menjelaskan, pihaknya dalam mengevakuasi belasan orang itu menggenukan kapal KM Yudhistira.

"Ada 17 petugas yang diturunkan. Kita lakukan penyisiran dengan menggunakan KM Yudhistira," jelas Asnedi seperti dikutip dari Kompas.com.

Saat ini tim SAR terus melakukan pencarian pada tiga orang yang belum ditemukan itu.

"Lanjut, kita lakukan penyisiran kembali," lanjutnya.

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Artikel ini diolah dari Tribunpadang.com  dan Kompas.com dengan judul  Selamat dari Tragedi Kapal Tenggelam di Padang, Begini Cara Surawan Bertahan 13 Jam di LautKesaksian Korban Selamat Kapal Pemancing Tergelam di Padang: Semalaman Mengapung di Laut dan Sedang "Mancing Mania" Satu Kapal Tenggelam, 10 Nelayan Selamat, 3 Masih Dicari

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved