Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Konflik China dan India

Xi Jinping Putus Asa, Militer China Pamer Agar Tak Terlihat Lemah, Ini Bukti Terpuruknya Tiongkok

Hal ini ditujukan untuk mengurangi kemungkinan sengketa teritorial yang sudah lama berkobar menjadi perang terbuka.

Editor: Glendi Manengal
Net
Presiden China Xi Jinping 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabarnya Aksi China di Lembah Galwan seolah menunjukkan keputusasaan China.

Mereka terlihat dengan sengaja menyiapkan pertempuran di wilayah Pegunungan Ladakh.

Gempuran dari berbagai masalah yang datang secara bersamaan membuat negara ini melemah dalam berbagai faktor.

Melansir The Guardian, penyerangan yang dilakukan oleh tentara Tiongkok tehadap pasukan patroli India tidak menggunakan senjata.

Hal ini ditujukan untuk mengurangi kemungkinan sengketa teritorial yang sudah lama berkobar menjadi perang terbuka.

Sejumlah media India melaporkan, Tentara Pembebasan Rakyat China telah membendung aliran sungai dari gunung, yang kemudian akan mereka buka kembali blokirannya ketika pasukan India mendekat.

Aliran air tersebut membuat banyak pasukan India terjatuh. Di situlah kemudian serdadu China menyerang. Mereka mengacungkan tongkat dengan paku.

Kedua pasukan bertempur satu sama lain selama berjam-jam. Sejumlah pasukan India terjatuh dari lereng gunung hingga akhirnya tewas.

Ketika pertempuran berakhir, setidaknya 20 tentara India menjadi korban, puluhan lainnya terluka dan beberapa ditawan. China juga mengalami kerugian, meskipun belum mengungkapkan angka.

Ilustrasi Militer China
Ilustrasi Militer China (akurat.co)

Mengutip The Guardian, konsensus rapuh yang disepakati selama hampir setengah abad juga ikut mati.

Sebelum pertempuran minggu lalu, tidak ada tentara dari kedua pihak yang tewas dalam pertempuran di perbatasan selama 45 tahun.

Dilihat dari sejarahnya, China dan India bertempur di perbatasan pada tahun 1962, dan bentrok lagi pada tahun 1967.

Akan tetapi, kedua belah pihak berupaya ingin menghindari insiden yang bisa mengarah ke perang terbuka.

Kemudian penyergapan hari Senin (15/6/2020), mengubah segalanya. Situasi ini berpotensi besar memicu perselisihan yang selama ini terpendam.

Pada hari Sabtu (20/6/2020), China menuduh India melakukan "aksi provokasi yang disengaja", dan mengkritik pembangunan infrastruktur di daerah tersebut. Tetapi konstruksi India telah berada di dalam wilayah yang dikontrolnya.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved